KemenKopUKM Dorong Penggunaan Platform Digital Lokal di Tingkat Pemerintah Pusat dan Daerah

Wartawan Tribunnews.com Dennis Destryawan melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mendorong pemerintah baik pusat maupun daerah untuk memaksimalkan partisipasi platform digital lokal dalam setiap program yang dibuat.

Pegawai Khusus Menteri Pemberdayaan Ekonomi Kreatif KemenKopUKM, Fiki Satari mengatakan, hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan platform bagi anak-anak Tanah Air untuk memperluas multiplier effect, terutama dari sisi ekonomi.

Sebab, menurut Fiki, ada empat alasan utama mengapa platform digital lokal harus diutamakan untuk ikut serta dalam agenda besar nasional.

Pertama, pemberdayaan platform lokal dapat memberikan peluang bagi usaha kecil dan menengah (UKM) untuk menjadi pemasok produk dan jasa yang dibutuhkan pemerintah atau BUMN, kata Fiki di Jakarta, Kamis (15/8/2024).

Fiki mengapresiasi inisiatif pemerintah yang mengalokasikan 40 persen belanja Kementerian dan Lembaga untuk menyerap produk dalam negeri. Keikutsertaan platform lokal dalam program ini tentunya akan menghasilkan usaha dari para pelaku usaha dalam negeri.

“Hal ini membantu meningkatkan pendapatan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat akar rumput. Kami ingat betul bagaimana platform digital lokal membantu konsolidasi UMKM ke LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah),” kata Fiki.

Kedua, kata Fiki, partisipasi platform lokal akan mendorong peningkatan efisiensi bisnis tanpa mengabaikan jangkauan yang lebih luas.

Menurutnya, platform digital lokal terbukti memiliki infrastruktur dan jaringan yang mapan. Hal ini memungkinkan distribusi layanan lebih efisien dan menjangkau lebih banyak masyarakat, terutama di wilayah yang mungkin sulit dijangkau.

“Tentunya platform digital lokal memiliki keunggulan dalam memahami secara lebih personal kondisi dan situasi di Indonesia,” kata Fiki.

Ketiga, dari segi inovasi dan adaptasi teknologi platform lokal telah disesuaikan dengan karakteristik masyarakat Indonesia.

Hal ini berdampak pada kemudahan penggunaan fitur layanan di platform lokal. Dengan begitu, mereka yakin program pemerintah akan mampu berjalan efektif dan relevan.

Keempat, pemanfaatan platform digital menjadi bukti nyata bahwa Indonesia memiliki kedaulatan digital dengan tetap menjamin privasi data pengguna aplikasi.

Keberadaan tersebut perlu ditunjukkan kepada dunia internasional agar tidak mudah bagi platform asing masuk ke Indonesia, seperti yang belakangan ini muncul seperti TEMU, platform digital asal Tiongkok yang dinilai mengancam pelaku usaha dalam negeri khususnya UMKM. . .

“Saya tentu sangat berharap pemerintah terus dapat melibatkan platform digital lokal untuk terus berpartisipasi dalam program-program pemerintah, terutama yang melibatkan masyarakat luas,” pungkas Fiki.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *