Kemenkes Ungkap Kanker Serviks Bisa Sembuh Jika Ditemukan di Stadium Awal

Koresponden Berita Tribune Ayesha Noorsiamy melaporkan

Tribun News, Jakarta – Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tirmizi mengatakan, kanker payudara atau kanker payudara bisa diobati jika terdeteksi sejak dini.

Sayangnya, sebagian besar kasus kanker terdiagnosis pada stadium lanjut sehingga 70 persen penyakitnya, terutama kanker serviks, menyebabkan kematian. 

“Kami memahami permasalahan masyarakat Indonesia. Tahap awal sepertinya sudah membaik, sehingga penolakannya masih tinggi. Jadi kalau serius, baru dari tahap 3 dan 4.” (2/12/2024). 

Di sisi lain, Nadia menjelaskan, kanker yang terdeteksi pada stadium lanjut juga lebih mahal biaya pengobatannya.

“Makanya tujuan WHO adalah menghilangkan kanker serviks. Karena kanker jenis ini, dengan kombinasi target 90-75-90, berarti kita benar-benar bisa menghilangkannya. Lanjutnya: ‘Kasus ini benar-benar bisa kita kurangi.’ 

Sebagai referensi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan target 90-70-90 untuk menghilangkan kanker serviks pada tahun 2030, yang berarti 90 persen anak perempuan di bawah usia 15 tahun akan menerima vaksin HPV pada manusia (HPV). 

Jadi 70 persen wanita berusia antara 35 dan 45 tahun harus diskrining menggunakan tes high-throughput, dan 90 persen wanita dengan lesi prakanker menerima pengobatan standar.

Lebih lanjut, Nadia meyakini angka kejadian kanker serviks di Indonesia bisa dihilangkan meski dengan kombinasi strategi.

Bagaimana meningkatkan akses terhadap skrining, cakupan vaksin HPV, dan pengobatan tepat waktu terhadap wanita dengan lesi prakanker.

“Dengan skrining kita bisa melihat apa yang terjadi pada rahim kita. Jadi kalau masih dini, kerusakannya bisa 10 persen saja. Kita bisa sukses tentunya,” tutupnya. tahap selanjutnya.” .  

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *