Kemenkes Imbau Masyarakat Waspadai Penularan Mpox atau Cacar Monyet

Demikian dilansir Aisiya Nursyamsi, jurnalis Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat mewaspadai penyakit cacar monyet atau mpox (MPXV), khususnya penularan dari manusia ke manusia. 

Tolong. Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr. Yudhi Pramono, MARS mengimbau masyarakat mewaspadai penularan mpox.

Kebijakan masyarakat adalah dengan menerapkan kebiasaan hidup duniawi dan sehat, menerapkan perilaku seksual yang sehat, meningkatkan kesadaran untuk tidak berganti-ganti pasangan atau melakukan perilaku seksual sesama jenis, demikian isi surat resmi Kementerian Kesehatan, Sabtu (24). . /8/2024). 

Penyakit ini dapat menular melalui kontak dekat dengan cairan tubuh atau melalui lesi kulit pada orang yang terinfeksi.

Penularan juga dapat terjadi melalui kontak tidak langsung dengan benda atau droplet yang terkontaminasi.

Mpox bisa menular langsung melalui kulit atau selaput lendir, termasuk melalui hubungan seksual. 

Penularan melalui droplet biasanya memerlukan kontak dekat yang berkepanjangan, dimana anggota keluarga yang tinggal serumah atau melakukan kontak dekat dengan penyakit ini berisiko lebih tinggi tertular.

“Jika Anda mengalami gejala mpox, segera temui dokter di fasilitas kesehatan terdekat,” sarannya. 

Menurut “Laporan Teknis Mpox di Indonesia Laporan Teknis 2023” yang diterbitkan Kementerian Kesehatan, gejala Mpox yang paling umum adalah lesi, diikuti demam, ruam, dan limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening).

Waktu pemulihan pasien mpox bervariasi antara 2 hingga 4 minggu. 

Masa terpendek penyakit ini adalah 14 hari sejak timbulnya gejala pertama.

Kementerian Kesehatan sedang berupaya melakukan pencegahan dan pengobatan mpox, termasuk vaksin dan antibiotik. 

Kebanyakan penderita kasus mpox di Indonesia diberikan terapi suportif dan simtomatik. Perawatan dan isolasi dilakukan baik di rumah sakit maupun isolasi terpisah.

“Kementerian Kesehatan melaksanakan vaksinasi mpox pada kelompok risiko tinggi terhadap 495 indikator pada tahun 2023. “Dan pada tahun 2024, kami sedang dalam proses menyiapkan total 4.450 dosis vaksin, dengan target 2.225 dosis 2 dosis per orang,” kata Yudhi. Menarik bagi pengunjung

Kini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menetapkan mpox sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC). 

Status PHEIC diumumkan pada 14 Agustus 2024 menyusul peningkatan kasus mpox di Republik Kongo dan negara Afrika lainnya.

Sebelumnya, pada Juli 2022, maraknya mpox mendorong berbagai negara mendeklarasikan PHEIC. 

Status PHEIC diumumkan akan berakhir pada Mei 2023 menyusul penurunan kasus secara global.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (CDC Afrika) menyatakan Mpox sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat Kontinental (PHECS) pada 13 Agustus 2024.

Menyikapi situasi darurat mpox, Yudhi mengimbau masyarakat, khususnya para pelancong, untuk waspada dan menghindari mengunjungi negara-negara terjangkit mpox.

“Hindari bepergian ke luar negeri, terutama ke negara-negara yang terjangkit, dan ikuti anjuran pemerintah,” ujarnya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *