Laporan jurnalis Tribunnews.com Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya masih dalam tahap studi kelayakan (FS). Kajian ini dijadwalkan selesai pada tahun 2024.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati menyatakan, proses pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya tidak bisa diselesaikan di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Selain studi kelayakan, masih banyak waktu yang dibutuhkan untuk pengerjaan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Artinya, masih ada proses tender untuk menyelesaikan mega proyek tersebut.
“Kereta cepat Jakarta-Surabaya, harus saya sampaikan, kereta cepat tidak mungkin berakhir tahun ini,” kata Adita kepada wartawan di JCC Senayan, Selasa (21/05/2024).
Adita mengatakan, pembangunan ini akan memakan waktu lama, seperti halnya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
“Kita belajar dari Jakarta-Bandung, prosesnya juga relatif panjang. Jadi masih panjang prosesnya,” kata Adita.
Sebelumnya Kompas mengutip Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) yang menyatakan proyek perpanjangan jalur kereta cepat Whoosh hingga Surabaya, Jawa Timur, akan dilanjutkan di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran.
Juru Bicara Koordinator Bidang Kelautan dan Perikanan Jodi Mahardi mengatakan, pemerintah akan membentuk tim khusus untuk menjamin keberlanjutan proyek kereta cepat tersebut.
“Pak Luhut telah membuka jalan bagi pemerintahan selanjutnya untuk melanjutkan program perluasan kereta cepat ke Surabaya ini,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (24/04/2024).
Dia mengungkapkan, tim khusus proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya akan melibatkan Kementerian Koordinator Bidang Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perhubungan, dan PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Namun, dia belum bisa membeberkan lebih jauh mengenai tim tersebut. Namun, dia mengatakan saat ini pembahasan masih berjalan.
Tentu saja pembahasan sudah dimulai, kita berharap dengan pemerintahan baru ada kesinambungan program pemerintahan Pak Jokowi, ujarnya.