Kemenhub Diminta Lakukan Pengawasan Bus Pariwisata Buntut Kecelakaan Bus Rombongan Siswa SMK Lingga

Laporan reporter Tribunnews.com Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kelompok PKS Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan pemeriksaan peron (pemeriksaan keselamatan) bus pariwisata dan antar kota (AKAP) dan lainnya di seluruh Indonesia.

Hal itu disampaikannya menyikapi kecelakaan yang menimpa bus rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok di Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/11/2024) yang mengakibatkan 11 orang meninggal dunia dan puluhan orang. yang lainnya terluka

Pengendalian kemiringan ini diperlukan selain mudiknya Idul Fitri, karena pada musim libur panjang akhir pekan Mei yang diikuti dengan libur semester, sekolah banyak mengadakan karyawisata, kata Suryadi kepada wartawan, Senin (13/05/2024).

“Ke depan, FPKS mengusulkan agar Kementerian Perhubungan memperhatikan masa kunjungan lapangan sekolah yang banyak guna memulihkan pemeriksaan peron,” imbuhnya.

Hal ini, lanjut Suryadi, tak lepas dari libur panjang Isra Miraj dan Imlek pada Februari 2024, sebanyak 118 bus pariwisata yang diperiksa di wilayah Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, hanya 66 atau 36 persen yang diperiksa. ditemukan. telah lulus KIR dan KPS (kartu kendali).

“Ada 26 bus yang KIRnya mati dan ada 45 bus yang KPSnya mati, sedangkan sisanya tidak terdaftar sebagai bus wisata,” kata anggota DPR RI dari daerah pemilihan NTB 1 itu.

Selain itu, kata dia, kelompok PKS juga meminta Kementerian Perhubungan kembali mengerahkan Balai Pengelola Lalu Lintas Darat (BPTD) di seluruh Indonesia untuk memantau dan menertibkan bus wisata yang menuju destinasi wisata di masing-masing daerah.

“FPKS juga menuntut agar kualifikasi pengemudi bus benar-benar dicek, tidak hanya sekedar kondisi mengemudikan bus. Sopir bus harus dalam kondisi prima dan istirahat yang cukup saat mengemudikan bus. Bila perlu, harus ada lebih dari satu AKAP dan sopir bus wisata untuk jarak jauh bagi masyarakat tertentu,” kata Suryadi.

Kelompok PKS, lanjut Suryadi, juga meminta Kementerian Perhubungan lebih proaktif menginformasikan kepada masyarakat terlebih dahulu untuk mengecek kesesuaian bus yang digunakan di aplikasi MitraDarat sebelum pemberangkatan.

“Pada aplikasi MitraDarat, fungsi untuk mengecek kondisi berkendara lalu lintas bus baik bus AKAP maupun Turismo cukup dengan memasukkan kendaraan ke fungsi “Check Fitness” aplikasi, setelah itu akan terlihat izin operasional lalu lintas dan informasinya saat lolos tes berkala,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *