Laporan reporter Tribunnews.com Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelabuhan Patimban tengah dikembangkan agar menjadi sarana transportasi laut dan outlet bisnis khususnya di Jawa Barat.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan untuk mencapai hal tersebut, diperlukan peran serta pelaku usaha dengan berinvestasi dan berbisnis di Pelabuhan Patimban.
“Keberhasilan kebijakan pembangunan yang dilaksanakan pemerintah Indonesia tidak akan tercapai tanpa peran, kontribusi, dukungan dan kerja sama para pelaku ekonomi, perusahaan, dan produsen di sekitarnya,” kata Menteri Perhubungan dalam keterangannya, Rabu (24 ) . /7/2024).
Budi berharap Pelabuhan Patimban dapat menggairahkan potensi bisnis di pelabuhan dan daerah, khususnya di Jawa Barat dan sekitarnya.
“Dengan dikembangkannya Pelabuhan Patimba maka pelayanan transportasi laut dan logistik akan semakin mudah, efisien dan akan meningkatkan perekonomian Jawa Barat dan daerah nasional,” jelasnya.
Pelabuhan Patimban dibangun dan dikembangkan dalam beberapa tahap yaitu Tahap I-1 (2018-2021), Tahap I-2 (2022-2025) dan berlanjut pada Tahap II dan Tahap III.
Pemerintah juga membangun ekosistem Pelabuhan Patimban dengan mengembangkan kawasan cadangan untuk mendukung kelancaran operasional pelabuhan. Kawasan cadangan juga ditawarkan kepada investor untuk mempercepat pengembangan kawasan cadangan. Kementerian Perhubungan telah mengakuisisi lahan seluas ± 350 ha untuk keperluan kawasan cadangan.
Selain untuk menunjang operasional utama pelabuhan dan operasional bongkar muat, kawasan industri baru yang mempermudah biaya logistik dapat dikembangkan di kawasan ini.
Pelabuhan Patimban saat ini memiliki berbagai fasilitas fungsional antara lain Automation gate di terminal internasional, area resepsionis di terminal domestik dan internasional, fasilitas lengkap di area inspeksi, halaman depan, halaman penyimpanan, CCTV 20 titik serta penerangan di area penyimpanan dan dermaga.
Pelabuhan ini juga memiliki CIQP (Customs Immigration Quarantine Procedure) untuk mendukung operasional ekspor dan impor. Pelayanan pengiriman di pelabuhan ini dikelola secara online melalui Inaportnet.
Pelabuhan Patimban yang telah selesai dibangun pada Tahap I-1 kini telah beroperasi sejak tahun 2020 melalui operasi sementara dan akan beroperasi penuh pada tahun 2021 oleh pengelola pelabuhan/operator PT Badan Usaha Pelabuhan PPI.
Pada tahun 2021, Terminal Kendaraan berkapasitas 218.000 CBU per tahun akan melayani operasional dengan total muatan 31.856 CBU per tahun atau 15 persen dari kapasitas.
Kemudian pada tahun 2022 total beban meningkat menjadi 198.064 CBU per tahun atau 91,1 persen dari kapasitas dan pada tahun 2023 total beban menjadi 224.935 CBU atau 103,18 persen dari kapasitas. Pada Juni 2024, total muatan mencapai 90.659 CBU atau 41,59% dari kapasitas.