Kemendikbudristek: Kearifan Lokal Masyarakat Adat jadi Benteng Kedaulatan Pangan

TribunBerita.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengoperasikan Sekolah Pengetahuan Lokal (SLKL) di Nusa Tenggara Timur untuk mempromosikan peran pengetahuan lokal.

Ia berharap SLKL menjadi titik tolak dan penggerak gerakan kedaulatan pangan nasional.

“Kearifan lokal masyarakat adat menjadi landasan utama kedaulatan pangan terkait pelestarian alam, keterhubungan dengan alam melalui berbagai ritual dan objek pengembangan budaya lainnya,” kata Syamsul, Sabtu (29/6/2024).

SLKL tahun ini fokus pada penguatan kedaulatan dan ketahanan pangan berbasis kearifan lokal di pulau-pulau kecil di kawasan Nusa Tenggara Timur.

Menurut Siamsul, SLKL bertujuan untuk mengelola pengetahuan tentang budaya, keanekaragaman dan ketahanan pangan sebagai pengalaman pembelajaran bersama masyarakat lokal untuk mengurangi ketergantungan terhadap pangan non lokal.

Kemudian, mendokumentasikan proses pembelajaran bersama masyarakat lokal tentang pentingnya pengembangan budaya, khususnya yang berkaitan dengan sumber pangan lokal di wilayah NTT.

“Ini akan kita jadikan model kedaulatan pangan bagi daerah lain di Indonesia,” ujarnya.

SLKL tahun ini telah mengumpulkan 65 pemandu budaya terpilih dari 13 pulau di tiga wilayah NTT, mulai dari Kab. Flores Timur (Pulau Adonara, Pulau Solor dan Larantuca), CAB. Alor (Alor, Pulau Pantar, Pulau Pura, Pulau Ternate dan Pulau Buaya) dan Kab. Sikka (Kepulauan Kojadoi, Kepulauan Paruman, Kepulauan Pemana, Daratan Sikka, dan Kepulauan Palu).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *