Kemendikbudristek Gandeng Pemerintah Prancis Kembangkan Museum di Indonesia

Dilansir reporter Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan pemerintah Prancis untuk memperkuat pengelolaan dan kurasi museum di Indonesia.

Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berharap kemitraan ini mampu meningkatkan kualitas museum di Indonesia.

“Kolaborasi ini merupakan langkah penting dalam upaya kami mengembangkan dan mempromosikan museum di Indonesia,” kata Hilmar pada Selasa (2/7/2024) pada Workshop Museums Development in Activity Collection and Curatorial Management, kerjasama antara Badan Warisan Budaya Indonesia dan Perancis.

Workshop ini dihadiri oleh 20 orang kurator, pakar koleksi dan konservasi yang bekerja di IHA dan berlokasi di berbagai unit museum yang berada di bawah naungannya.

“Dengan dukungan France Musées Développement, kami berharap dapat meningkatkan standar pengelolaan dan kurasi serta kualitas museum kami, dan seiring dengan komitmen IHA untuk memikirkan kembali, kami akan merevitalisasi dan membangun kapasitas internal kami sebagai sebuah institusi,” ujarnya.

Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Timor-Leste dan ASEAN, Fabian Penon, mengatakan pihaknya sangat mendukung inisiatif tersebut sebagai bagian dari upaya memperkuat ikatan budaya antara Prancis dan Indonesia.

“Kemitraan ini menunjukkan komitmen kami untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman guna melestarikan dan mempromosikan warisan budaya kedua negara,” kata Fabian.

Plt. Ahmad Mahendra, Kepala Dinas Kebudayaan Indonesia, mengatakan kerja sama dengan Museum Development Perancis merupakan bagian dari upaya mendesain ulang museum di Indonesia.

“Melalui workshop ini kami ingin memperkaya pengetahuan dan keterampilan para profesional museum yang bekerjasama dengan IHA,” kata Mahendra. Kolaborasi dengan FMD terdiri dari tiga fase utama: lokakarya, studi kasus, dan rekomendasi utama.

Selama lima hari, tim IHA dan FMD akan menyelenggarakan lokakarya dan studi kasus yang membahas lima topik utama terkait koleksi dan manajemen kuratorial.

Kelima topik umum tersebut meliputi tata cara pameran temporer, tata cara pameran tetap, cara peminjaman koleksi, asuransi benda seni, dan perencanaan kesiapsiagaan bencana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *