Laporan reporter Tribunnews.com Danang Triatmoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Jenderal (Dirjen) (Dikti Ristek) Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Abdul Haris mengungkapkan kepuasannya terhadap perkembangan teknologi, inovasi dan kolaborasi interdisipliner di bidangnya. Universitas Indonesia (UI).
Hal ini disampaikan oleh Prof. Pada pembukaan Gedung Harris Interdisciplinary Engineering (IDE), UI, Depok, Jawa Barat, Senin (24 Juni 2024).
Ia menyatakan, gedung IDE UI merupakan tonggak sejarah baru dalam perkembangan pendidikan dan penelitian teknik multidisiplin di Indonesia.
“Kami berharap fasilitas ini dapat menunjang pembelajaran dan menjadi tempat uji coba calon-calon insinyur terbaik di Indonesia serta mendukung FTUI untuk berkembang menjadi lembaga pendidikan teknik yang unggul dan berdaya saing global,” kata Harris.
Senada dengan itu, Dekan FTUI Profesor Heri Hermansiah menjelaskan, gedung IRO menampung lima laboratorium yang digunakan untuk menghasilkan hasil penelitian multidisiplin dan pelayanan publik.
Laboratorium-laboratorium tersebut antara lain Urban Nexus and Smart Cities Laboratory (UNSCL), Sustainable Energy System Laboratory (SESL), Energy Transition Laboratory (ETL), Biological Systems Engineering Laboratory (BSEL) dan Advanced Biofuel Laboratory (BAL).
Kelima laboratorium ini menampung tiga lembaga, termasuk Institute for Energy Studies (IES), Institute for Biosystems and Bioengineering (IBB), dan Institute for Urban Planning and the Smart City (IUS).
Selain itu, lanjutnya, rumah IDE juga dibangun dengan prinsip dan konsep green building yang hemat energi, air, penerangan, dan sirkulasi udara.
“Bahan konstruksi sebagian besar bangunan berasal dari bahan daur ulang dan kayu ekologis bersertifikat. Selain itu, kebijakan zero waste juga diterapkan dengan pemanfaatan air dan pengolahan sampah yang optimal,” kata Heri.