TRIBUNNEVS.COM – Tunjangan khusus bagi guru Madrasah yang bekerja di Daerah Terancam Punah, Terdepan, dan Terluar (3T) akan segera dibayarkan.
Direktorat Guru dan Tenaga Pengajar Madrasah (GTK), Thobib Al Asihar mengatakan, pemberian tunjangan khusus ini merupakan bagian dari fokus pemerintah terhadap guru madrasah.
“Tunjangan khusus tahap pertama sudah kami bayarkan, dan saat ini sedang mempersiapkan pembayaran tahap kedua,” ujarnya saat pembukaan diklat pedagogi dan dasar bagi guru dan pengelola madrasah wilayah 3T di Maluku, Rabu. . /9/2024), dikutip kemenag.go .id.
Insya Allah penghargaan khusus akan kami bayarkan pada bulan ini atau awal bulan depan,” jelasnya.
Pelatihan pedagogi dan pelatihan pengetahuan dasar bagi guru dan pengelola madrasah wilayah 3T di Ambon-Maluku putaran terakhir pada tahun 2024.
Sebelumnya, program yang sama telah dilaksanakan di daerah 3T di Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, NTT, Kalimantan Barat, Maluku Utara, Sulawesi Utara, dan Merauke.
Pelatihan ini merupakan wujud kehadiran pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas pedagogi dan materi guru dan kepala madrasah di daerah terpencil.
“Sesuai amanah konstitusi, pelayanan pendidikan harus mencakup seluruh aspek dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk peningkatan kompetensi guru dan pengelola madrasah di wilayah 3T. Ini kesempatan langka, pelatihan klasik bagi guru dan staf. offline, karena memerlukan biaya yang tidak sedikit,” tuturnya.
Tobib mengatakan, kehadiran guru di mana pun, terutama di “daerah terpencil”, menjadi fokus Kementerian Agama, karena merupakan pilar utama pendidikan dalam mempersiapkan generasi yang lebih baik.
“Guru yang mengajar di bidang 3T merupakan penggerak pendidikan pada tingkat masyarakat yang jauh dari kondisi kehidupan. “Peran Anda adalah melakukan tugas kemanusiaan dan tindakan peradaban yang sangat mulia,” katanya.
Selain tunjangan khusus dan pelatihan, Thobib yang juga Pj Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam ini juga mendampingi dua guru berdedikasi dan berprestasi di wilayah 3T.
Setiap orang diberikan laptop yang diharapkan dapat mendukung pembelajaran di kelas.
(Tribunevs.com/Latifah)