Keluarga Yakin Pelaku Penganiayaan Taruna STIP Hingga Tewas Lebih Dari Satu Orang

Diposting oleh reporter Tribunnews.com Abdi Ryanda Shakti

BERITA TRIBUNE.

Total, penyidik ​​polisi telah memeriksa 40 saksi dalam kasus tersebut.

“Iya, kami tanya polisi ke sini dan katanya ada 40 orang yang dipanggil,” kata Tumbur Aritonang, pengacara keluarga korban, kepada wartawan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. / 5/2024).

Dalam kasus ini, kata Tumbur, jika pihak tersebut mendapat informasi, ada oknum yang diduga melakukan tindak pidana.

Namun, menurut dia, pelakunya mungkin bukan satu orang, melainkan beberapa orang yang turut serta melakukan kejahatan tersebut.

“Kalaupun 1 (penjahat) ada, kalau dia tidak memukul (penjahat lainnya), harusnya dia yang disalahkan. Dia tidak boleh membuat alibi seperti, ‘Tidak, anak saya melihatnya, saya tidak memukulnya. atau tangkap dia,” katanya.

Makanya kami mohon bantuannya untuk mengusut tuntas karena pihak keluarga tidak percaya kalau 1 lawan 1, tidak ada kebenaran kejahatan 1 orang terhadap mendiang Putun, ujarnya.

Pertama, seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kelautan (STPI) dilaporkan meninggal dunia pada Jumat (3/5/2024).

Kapolsek Cilincing Fernando Saharta Saragi membenarkan kabar meninggalnya mahasiswa STPI.

“Iya benar (siswanya meninggal),” kata Fernando saat dihubungi, Jumat.

Polisi sejauh ini meyakini seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kelautan dengan Huruf P (STIP) meninggal dunia setelah diserang raksasa.

Kapolres Metro Jakarta Utara Gidion Arif Setyawan mengatakan, korban merupakan mahasiswa tahun pertama universitas tersebut.

“Jadi, pertama-tama kami menerima LP (laporan) orang berhuruf kapital yang meninggal dunia di Polres Metro Jakarta Utara di RS Taruma Jaya. Orang tersebut adalah mahasiswa STIP kelas 1. Dia sedang belajar.” kata Gideon kepada wartawan, Jumat (3/5/2024).

Mendapat laporan tersebut, Gideon mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan pihak sekolah dan memang benar ada yang meninggal dunia.

Gideon mengatakan polisi sedang menyelidiki penyebab kematian pelajar tersebut. Namun, kini diyakini bahwa dia dianiaya oleh orang yang lebih tua.

“Diduga ini akibat penganiayaan tingkat 2 yang dilakukan orang dewasa pagi tadi terhadap anak-anak atau korban.”

Berdasarkan penyelidikan awal, pelecehan itu terjadi di kamar mandi sekolah.

Meski jumlahnya masih belum diketahui, namun ada banyak korban yang ditangkap. Polisi menyebut hanya 10 saksi yang diperiksa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *