TRIBUNNEWS.COM – Inilah kasus terbaru seorang ibu muda yang menganiaya anaknya yang belum lahir.
Rupanya pelaku P (22) mempunyai suami berhuruf I (24).
Setelah kejadian itu viral di media sosial, keluarga saya mendapat ancaman.
Ancaman dilontarkan dua orang yang mengaku sebagai saudara R.
Ancaman tersebut terjadi pada Minggu (6 Februari 2024) sekitar pukul 09.00 WIB.
Adikku sedang berada di rumah sendirian saat itu, lapor Tribun Jakarta.
“Ada dua orang yang datang pada Minggu pagi, saudara laki-laki pelaku, seorang perempuan dan seorang laki-laki. Antara pukul 09.00 hingga 10.00 WIB.”
Mila (42) berkata, “Jangan main-main dan memaafkan, tapi langsung masuk ke dalam rumah.”
Mila mengatakan, saat itu keduanya hanya bertemu saudara tirinya yang berinisial H.
“Tapi saya ketemu kakak saya (N) dan dia sendirian di rumah, jadi saya takut,” kata Mila.
Selain itu, kedua pria di atas juga mengancam akan meninggalkan I karena tak terima dengan pengaruh viralnya kasus dugaan pelecehan yang dialami R.
“Mereka mengatakan kepada saudara perempuan mereka: ‘Bukan hanya saudara perempuan saya, tapi saudara perempuan Anda. Setidaknya adikmu yang membuat video itu, aku tidak terima. Aku akan bantai mereka semua kemana pun aku pergi, lihat saja,” Mila menirukan kalimat itu. Apa yang kakak R katakan pada adiknya.
Meski mengaku takut, H tetap menyikapi ancaman tersebut agar tidak terlihat takut pada kedua pria tersebut.
“Iya, kakakku bilang, “Itu ada hubungannya dengan adikku, tergantung adikku. “Aku tidak tahu apa-apa,” kata Mila. Psikolog berbicara tentang perilaku R
Psikolog anak Vera Itabilana pun menyoroti kasus pelecehan anak ini.
Ia mengatakan, kelakuan keibuan R di luar akal sehat.
Ibu yang seharusnya menjadi pelindung anak justru menjadi predator.
“Seorang ibu yang benar-benar gila dan percaya bahwa anak harus menjadi penjaga dan pelindung dari segala macam hal negatif di luar dan di dalam rumah berubah menjadi predator di sini,” kata Vera, dikutip TribunJakarta.com. .
Vera mengatakan, ada dua faktor yang menjadi penyebab terjadinya pelecehan seksual yang dilakukan R.
Kedua faktor tersebut dapat disebabkan oleh aktivitas mental dan pikiran.
Sang ibu diduga belum siap memiliki anak karena usianya yang masih muda.
R diketahui menikah pada usia 16 tahun dan memiliki dua orang anak berusia lima tahun dan seorang bayi berusia lima bulan.
Lanjut Vera, seharusnya R belajar atau bekerja dulu.
“Yang paling mudah dilihat adalah belum siap jadi orang tua, belum jadi ibu. Jadi jelas banyak faktor kenapa dia belum siap jadi ibu,” lanjutnya.
Belum siap menjadi orang tua berarti belum berasimilasi dengan peran sebagai ibu.
Sebagian artikel ini dimuat di TribunJakarta.com, di mana keluarga pria tersebut menganiaya seorang ibu muda di Tangerang Selatan, dan orang-orang berteriak: “Saya akan membunuhmu!” terancam
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJakarta.com, Nur Indah Farra Audina/Satrio Sarvo Treginas)