Keluarga Beberkan Kondisi Terkini David Ozora: Sudah Bisa Marathon, Emosi Tak Terkontrol, Nakal

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Keluarga korban Mario Dandy Satrio, David Osora, mendapat informasi tentang kondisi kesehatannya saat ini setelah mendapat perawatan atas kejadian dalam hidupnya.

Melissa Angreni, kuasa hukum keluarga David Osora, mengatakan kliennya kini sudah bisa kembali melakukan aktivitas fisik, seperti lari.

“Iya mungkin saya bisa bilang, kondisi fisik anak korban (David Osora) sangat istimewa, semakin membaik, dia lari maraton,” kata Melissa saat ditemui wartawan di kejaksaan. Kejaksaan Jakarta Selatan. (Kejari Jaksel), Kamis (1/8/2024).

Pernyataan Melissa juga senada dengan apa yang diungkapkan ayah David Osora, Jonathan Latumahina.

Jonathan mengatakan putranya sekarang suka berolahraga dan menurutnya, tubuhnya kini terlihat lebih baik.

“Kemarin saya berbicara dengan Melissa tentang masa depan (David). Kami merencanakannya agar dia menikmati aktivitas fisik dan latihan setiap hari dan dia berkata, ‘Oh, tubuh saya bagus sekarang,'” kata Jonathan.

Di sisi lain, kata Jonatan, David mengalami penurunan kemampuannya.

Menurutnya, kondisi anak-anaknya saat ini dan di masa depan menghalanginya untuk mengenyam pendidikan. Korban Mario Dandy David Osora (17) masih mendapat perawatan di RS Mayapada Kuningan. (Instagram @tidvrwalking)

Pasalnya, menurut Jonathan, remaja 18 tahun itu emosional dan sering mengumpat.

“Yah, dia sudah seperti anak kecil, sudah melenceng ya, pembicaraannya juga tidak benar, jadi begitulah, jadi kami melakukan aktivitas fisik yang kuat dengan harapan bisa menenangkan. Perasaannya. Dan terima kasih. Ya Tuhan, dia punya banyak sekali teman,” kata Jonathan.

Jonathan menegaskan, ia tidak bisa melanjutkan pendidikan universitas karena situasi tersebut.

Sebab, berdasarkan reformasi yang dilakukan Guru David, penderita harus mendapatkan pertolongan khusus jika ingin melanjutkan pendidikan.

“Tapi dari segi emosional dan sosial, kalau dilihat dari pihak sekolah dan dibicarakan, memang perlu bantuan khusus,” ujarnya.

Jadi dia lebih banyak fisiknya, karena kemampuan berpikirnya selama ini masih buruk, kata Jonathan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *