TRIBUNNEWS.COM – Kanada telah menambahkan kelompok militan Yaman Ansarallah, atau dikenal sebagai Houthi, ke dalam daftar kelompok teroris.
Menurut Kanada, hal ini merupakan upaya memerangi terorisme internasional.
Keputusan tersebut diumumkan Menteri Keamanan Publik Kanada, Dominic LeBlanc, dalam keterangan resmi, Senin (12 Februari 2024).
Diambil oleh CBC, Anadolu Ajansı dan Global News, LeBlanc menjelaskan bahwa penunjukan tersebut merupakan bagian dari upaya Kanada untuk bekerja sama dengan sekutunya dalam memerangi terorisme.
“Penambahan Ansarallah sebagai organisasi teroris terdaftar hari ini berkontribusi pada upaya kami memerangi terorisme di seluruh dunia,” ujarnya.
Kelompok Houthi telah terlibat dalam kekerasan di Yaman selama dua dekade terakhir, dengan tujuan menggulingkan pemerintah Yaman.
Baru-baru ini mereka menyerang kapal dagang.
Ansarallah juga menargetkan Israel dengan drone dan rudal, terutama setelah perang di Gaza dimulai tahun lalu.
Pemerintah Kanada mengatakan bahwa Houthi telah menyebabkan kerusuhan di Timur Tengah dengan melakukan serangkaian serangan yang menargetkan kapal angkatan laut dan militer di Laut Merah.
“Houthi telah menargetkan beberapa kapal yang melintasi Laut Merah sejak November 2023,” kata pernyataan itu.
Dengan status baru Houthi sebagai kelompok teroris, terdapat beberapa konsekuensi penting.
Bank-bank Kanada kini diberi wewenang untuk membekukan aset yang dimiliki oleh Houthi di Kanada.
Selain itu, memberikan dukungan finansial atau material kepada kelompok-kelompok ini dapat mengakibatkan tindakan hukum.
“Tindakan kekerasan ekstremis dan teroris tidak mempunyai tempat di dunia,” kata LeBlanc.
Ia menekankan bahwa Kanada akan terus mengambil tindakan untuk menghentikan penyebaran fenomena ini di tingkat internasional dan melawan ancaman terhadap negara dan warganya.
Kelompok Houthi diketahui memiliki hubungan dekat dengan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran dan Hizbullah Lebanon, yang juga terdaftar sebagai organisasi teroris di Kanada.
Apalagi Amerika Serikat (AS) pada Januari lalu memasukkan Houthi ke dalam daftar kelompok teroris internasional.
Terkait hal ini, kritik datang dari pemimpin Partai Konservatif, Pierre Poilievre, yang telah meminta pemerintah mengambil langkah tersebut sejak Oktober.
Pemerintah Kanada menegaskan, meski anggota Ansarallah sering disebut Houthi, namun masyarakat harus mengetahui perbedaan antara kelompok kekerasan ini dengan kelompok bernama sama di Yaman.
Dengan nama ini, Kanada berkomitmen untuk melindungi kepentingan nasionalnya dan berkontribusi terhadap upaya internasional dalam memerangi terorisme.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)