Kelompok Houthi Serang Dua Kapal di Laut Merah dan Teluk Aden, MV Sounion Berisiko Tenggelam

TRIBUNNEWS.COM – Kelompok Houthi Yaman mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap dua kapal di Laut Merah dan Teluk Aden.

“Untuk mendukung warga Palestina di Gaza dan sebagai respons terhadap agresi AS-Inggris terhadap negara kami, kami telah melakukan dua operasi militer di Laut Merah dan Teluk Aden,” kata juru bicara militer Houthi Yahya Sari seperti dikutip oleh The Jerusalem Post. TV al-Masira yang dikelola Houthi, Kamis (22/8/2024), berdasarkan menafn.com.

“Operasi pertama menyasar kapal tanker minyak MV Sounion karena perusahaan yang mengerjakannya bersama musuh Israel.

“Kapal tersebut terkena serangan langsung dan akurat saat berlayar di Laut Merah dan terancam tenggelam.

“Operasi lain menargetkan kapal SW North Wind I, yang juga dimiliki oleh perusahaan yang terkait dengan musuh Israel.”

Kapal tersebut menghantam secara langsung dan akurat saat berlayar melalui Teluk Aden dan Laut Merah. Kru Sounion diselamatkan (X/EUNAVFORASPIDES)

Financial Times melaporkan bahwa Operasi Aspids, upaya angkatan laut UE untuk mencegah ancaman Houthi terhadap kapal komersial, mengatakan pihaknya telah mengirim kapal untuk menyelamatkan awak kapal atas permintaan kapten.

Meski Aspides tidak memberikan rincian identitas kapal angkatan laut tersebut atau jumlah korban selamat, laporan lain menyebutkan kapal yang diberangkatkan adalah kapal Prancis dan menyelamatkan 29 awaknya.

“Saat mendekati daerah tersebut, Aspides menghancurkan sebuah kapal permukaan tak berawak yang menimbulkan ancaman langsung terhadap kapal dan awaknya,” kata Aspides dalam sebuah pernyataan.

“Semua yang berada di dalam MV [car vessel] Sounion segera diselamatkan dan dibawa ke pelabuhan aman terdekat di Djibouti.

“Membawa 150.000 ton minyak mentah, MV Sounion kini menjadi ancaman bagi navigasi dan lingkungan.”

“Penting bagi semua orang di wilayah tersebut untuk berhati-hati dan menghindari tindakan apa pun yang dapat memperburuk situasi.”

Sounion dibiarkan terbakar dan hancur akibat serangan hari Rabu.

Sounion menghantam Laut Merah 77 mil laut sebelah barat pelabuhan Hodeidah.

Sounion merupakan Suezmax, jenis kapal tanker terbesar yang dapat transit di Terusan Suez dengan muatan penuh dan mengangkut hingga 1 juta barel minyak.

Kapal itu mengangkut minyak dari pelabuhan Basra di Irak ke tujuan yang tidak diketahui.

Sementara kapal lain yang menjadi sasaran adalah kapal SW North Wind I di Teluk Aden yang terletak 57 mil laut dari kota pelabuhan Aden.

Kantor Operasi Pedagang Maritim Inggris (UK MTO) yang berbasis di Dubai mengonfirmasi serangan terpisah terhadap kapal tersebut, yang oleh sumber keamanan maritim lainnya disebut SW North Wind I.

Kantor tersebut mengatakan bahwa kapal tersebut mengalami kerusakan ringan akibat kapal permukaan tak berawak.

Kapal yang sama menjadi sasaran lima serangan rudal pada hari Rabu, semuanya meleset. Peta Laut Merah, Teluk Aden, Yaman (Wikimedia)

Serangan Houthi telah memaksa banyak pemilik kapal untuk mengubah rute di sekitar Tanjung Harapan di Afrika Selatan, yang melintasi Terusan Suez, penghubung penting antara pelabuhan di Asia, Timur Tengah dan Eropa.

Sejak November, ratusan serangan Houthi terhadap kapal komersial telah menewaskan empat pelaut, menenggelamkan dua kapal dan menyebabkan beberapa kebakaran serius di kapal.

Insiden hari Rabu ini adalah insiden keempat yang memaksa awak kapal meninggalkan kapal.

Serangan tersebut merupakan serangan pertama yang berhasil terhadap kapal dagang di lepas pantai Yaman sejak 12 Juni.

Sementara itu, Houthi menyerang Tutor, sebuah dermaga kering, menewaskan seorang pelaut dan menenggelamkan kapal.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *