Kelompok HAM: Israel Gunakan Air sebagai Senjata Perang, Sumur dan Tempat Desalinasi Dihancurkan

Tribunenews.com – Kelompok hak asasi manusia (HAM) menyebut Israel menggunakan air sebagai “senjata” dalam perang Gaza.

Menurut laporan The New Arab, kelompok hak asasi manusia Euro-Med Monitor mengatakan bahwa Israel sengaja mengurangi jumlah air untuk warga Gaza.

“Dengan penargetan sumber daya air dan pabrik desalinasi yang berkelanjutan, sistematis dan luas di Jalur Gaza, Israel menggunakan air sebagai senjata melawan penduduk Palestina,” kata Euro-Med Monitor dalam siaran persnya.

“Selain menciptakan kondisi kelaparan bagi masyarakat Palestina, Israel sengaja mengurangi jumlah air yang tersedia bagi penduduk di wilayah tersebut, khususnya sumber air minum.”

“Israel sengaja menargetkan lebih dari 2,3 juta orang yang tinggal di sana sejak Oktober lalu sebagai bagian dari serangan yang sedang berlangsung.”

Euro-Med Monitor mengatakan tim lapangannya telah melihat kerusakan parah pada pabrik desalinasi di daerah Al-Zeitun di Kota Gaza akibat serangan langsung Israel.

Seorang pemuda tewas dan seorang lainnya terluka dalam serangan tersebut. Warga Palestina mencari perlindungan di Deir el-Balah setelah melarikan diri dari Rafah di Jalur Gaza selatan, mengisi kaleng mereka dengan air di kamp darurat di tengah bentrokan yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas, pada 12 Mei 2024. (Foto AFP) (AFP/ -)

Pabrik desalinasi awalnya melayani setidaknya 50.000 orang tetapi rusak parah setelah sebuah rudal yang ditembakkan oleh pasukan Israel menembus beberapa lantai dan meledak di tanah.

Euro-Med Monitor mengatakan lebih dari 700 sumur dan instalasi pengolahan air telah hancur sejak perang dimulai.

Penduduk Gaza menghadapi masalah besar dengan akses terhadap air seiring meningkatnya suhu di musim panas, kata Euro-Med.

Menurut perkiraan, pasokan air di Gaza berkurang 97 persen akibat perusakan sumber daya air oleh Israel.

Kekurangan air dan sistem pembuangan limbah telah rusak di seluruh Jalur Gaza.

“Kurangnya air minum di Jalur Gaza adalah masalah hidup dan mati, dan penduduk saat ini terpaksa meminum air sumur yang tidak sehat di tengah serangan militer Israel yang sedang berlangsung dan kekurangan makanan, air dan bahan bakar,” tambah Euro-Med. Perkembangan konflik Israel-Hamas

Mengutip Al Jazeera, berikut perkembangan terkini situasi perang di Gaza.

– Pasukan Israel melancarkan serangan udara di bagian timur Kota Gaza setelah warga diperintahkan segera pergi, kantor berita Wafa melaporkan.

Jumlah pasti korban belum diketahui.

– Setidaknya tiga warga Palestina tewas dan 12 lainnya luka-luka dalam serangan Israel di selatan Kota Gaza, menurut wartawan Al Jazeera di lapangan.

– Para peneliti yang menulis di jurnal The Lancet memperkirakan bahwa 186.000 orang bisa tewas dalam perang Israel di Gaza.

Angka-angka tersebut mencakup penyakit langsung yang disebabkan oleh konflik dan penyakit tidak langsung yang disebabkan oleh penyakit menular.

– Militer Israel mengatakan telah menghentikan penerbangan dari Lebanon ke Laut Merah.

Sementara itu, militer AS menyatakan telah menghancurkan beberapa drone di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi.

– Delegasi Israel yang dipimpin oleh kepala mata-mata Shin Bet Ronen Bar diperkirakan akan mengunjungi ibu kota Mesir hari ini untuk melakukan pembicaraan diplomatik, media Israel melaporkan.

Di sisi lain, pengunjuk rasa anti-Israel meningkatkan tekanan pada pemerintahan Netanyahu untuk membebaskan para tahanan di Gaza.

– Jean-Luc Mélenchon, pemimpin Front Populer Baru (NFP) memenangkan pemilu Prancis.

Ia mengatakan pemerintahan baru harus menerima negara Palestina.

(TribuneNews.com, Tiara Shelavy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *