Kelola Sampah Berkelanjutan, Pemulung Dapat Pendampingan Layanan Kesehatan

Fahdi Fahlev dari Tribunnews.com melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pada tahun 2022, data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dari 202 kabupaten/kota di Indonesia menyebutkan jumlah TPA nasional mencapai 21,1 juta. ton. .

Sebanyak 65,71 persen (13,9 juta ton) dari total timbulan sampah nasional dapat dikelola, sedangkan sisanya sebesar 34,29 persen (7,2 juta ton) belum terkelola dengan baik.

Pemulung mempunyai peran penting dalam daur ulang sampah yang berkelanjutan.

Para pemulung telah dibantu menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.

Langkah ini diambil Plastic Bank untuk membantu memberikan layanan jaminan sosial kepada kelompok marginal.

Kepala Daerah Bank Plastik Indonesia Frederik Saman mengatakan, saat ini terdapat 3.000 keluarga pemulung yang menjadi peserta BPJS Kesehatan.

Selain itu, terdapat 3.000 pemulung yang terdaftar di BPJS Pakasaban.

Pemulung mendapat manfaat sosial berupa BPJS Kesehatan dan voucher kerja dan belanja, kata Frederick kepada wartawan, Jumat (26/7/2024).

Menurutnya, pemulung merupakan ujung tombak dalam menangani sampah plastik di Indonesia.

Kini, kata Frederick, sudah ada 22.000 mulung yang ikut serta.

Pemulung harus aktif membuang sampah plastik atau botol plastik ke pengepul.

Melalui kriteria kinerja yang telah ditentukan, para pemulung akan terdaftar menjadi peserta BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.

Sejak diluncurkan di Indonesia pada tahun 2019, Plastic Bank Indonesia telah bekerja sama dengan 220 pengepul di sepuluh provinsi.

Pengumpul dan pengumpul sampah dilengkapi dengan aplikasi khusus. Dengan cara ini, dimungkinkan untuk mengontrol berapa banyak sampah plastik yang dikumpulkan dan kemudian ditempatkan di pengumpul.

“Pemulung juga bisa mendapatkan token, termasuk voucher sembako untuk berbelanja di mini market,” kata Frederick.

Langkah ini, menurut Frederick, harus menghilangkan stigma negatif terhadap profesi pemulung.

Selain itu, program lainnya adalah Bank Plastik Berlangganan Dampak. Melalui program ini, para pelaku usaha dapat terlibat dalam perjuangan melawan sampah plastik di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *