Kelola Lahan Sawit Terluas di Dunia, Ini Strategi PalmCo

TRIBUNNEWS.COM– BUMN perkebunan Indonesia, PalmCo (PTPN IV) kini memiliki lahan terluas di dunia.

Kerja sama operasional (KSO) Palmco dengan Supportingo dinyatakan efektif sehingga Indonesia memiliki perusahaan komersial yang mengelola perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia bersama Palmco seluas 586 ribu hektar.

Efektivitas KSO antara PalmCo dan SupportingCo ditandai dengan penandatanganan Berita Acara (BA) antara kedua perusahaan di Agro Plaza pada awal April yang menetapkan tanggal efektif perkebunan KSO, UKM, dan PKO.

BA Efektif ditandatangani langsung oleh Chairman Director PalmCo Jadmiko Santosa dan Chairman Director SupportingCo Teddy Unirman Thanas. Di akhir tayangan terakhir, lihat Wakil Direktur Jenderal PTPN III (Persero) Tenaldi Mulino Mauna dan Direktur Produksi dan Pengembangan Mahmudi menandatangani.

KSO yang efektif akan menguntungkan PalmCo dan SupportingCo, kata Denaldi.

Bagi Palmco yang mengelola perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia dengan luas 586 ribu hektar dan diperkirakan mencapai 708 ribu hektar dalam satu dekade, KSO juga berpotensi meningkatkan produksi dengan mengurangi ketidakseimbangan dan kas. Pengeluaran.

Sementara bagi SupportingCo, pendapatan yang dihasilkan KSO diharapkan dapat menjadi sumber omzet atas barang-barang yang dikelolanya. “Melalui KSO ini, kami yakin kedua sub-saham ini dapat memberikan kontribusi maksimal kepada seluruh pemangku kepentingan,” kata Denaldi di Jakarta, Sabtu (20/04).

Sementara itu, untuk mencapai tujuan tersebut, Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jadmiko Santosa mengatakan, pada awal KSO yang efektif, prioritas awal adalah organisasi dan lokasi pengurus KSO dalam melaksanakan strategi.

Badan Pendukung Daerah Eks PTPN I (Aceh) dan Eks PTPN II (Sumatera Utara) dipimpin oleh Pengurus Daerah/RM Eks PTPN I Langsa. Selain itu, Eks PTPN VII Wilayah (Lampung) dan Eks PTPN VIII (Jabar) dipimpin oleh RM Eks PTPN VII khusus sawit. Untuk komoditas lainnya dikuasai oleh RM Eks PTPN I, jelas Jadmiko. .

Sementara itu, kata dia, eks PTPN XIV akan dipimpin setingkat General Manager, khususnya untuk anak perusahaan daerah yang tergabung dalam wilayah KSO. Jadmiko juga menyampaikan bahwa operasional pelaksanaan KSO didasarkan pada praktik terbaik di PalmCo dan mengutamakan integritas, kepatuhan SOP, dan validitas data.

“Manajemen berkomitmen untuk memberikan perlakuan yang sama seperti di PalmCo dan yakin KSO akan memberikan manfaat nyata dalam waktu singkat,” tambahnya.

Jadmiko juga menegaskan, KSO yang telah berusia dua puluh lima tahun itu tidak mengubah status karyawan SupportingCo.

“Pegawai tetap mempunyai hubungan kerja dengan perusahaannya masing-masing, termasuk ketentuan hak dan kewajibannya. Namun dari sisi komando, setelah berlaku, garis komando KSO akan berada pada direksi BAMCO,” jelas Jadmiko.

Menurut Denaldi dan Jadmiko, Direktur Produksi dan Pengembangan Perkebunan Nusantara Holding PTPN III (Persero) Mahmudi yakin KSO akan membantu mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang.

“Saya yakin praktik terbaik yang disiplin berdasarkan kepemimpinan KSO regional dan pengelolaan yang baik dapat mencapai tujuan jangka pendek baik di dalam maupun di luar pertanian,” kata Mahmudi, “termasuk tantangan mendasar dalam mengelola struktur umur tanaman.”

PTPN IV PalmCo dan PTPN I SupportingCo baru didirikan sebagai anak perusahaan

Desember 2023, Aksi Kelembagaan Grup PTPN sebagai bagian dari Rencana Strategis Nasional. Berdirinya dua wilayah kecil ini menyusul berdirinya PT Sinergi Gula Nusantara diyakini mampu memberikan kontribusi positif terhadap ketahanan pangan dan energi negara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *