Kelengkapan Pakaian Seragam Pramuka bagi Siswa SD, Perbedaan antara Siaga dan Penggalang

TRIBUNNEWS.COM – Siswa Sekolah Dasar (SD) termasuk dalam jenjang Pramuka Siaga dan Hormat pada usia 7-15 tahun.

Tingkatan-tingkatan ini membedakan seragam dan perlengkapan yang akan dikenakan pada upacara dan acara Pramuka lainnya.

Selain itu, peringatan Hari Pramuka ke-63 akan dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 2024, dimana seluruh peserta diwajibkan mengenakan seragam Pramuka.

Oleh karena itu, dikutip dari Surat Keputusan No. 174 Tahun 2012, formulir lengkap Pramuka Siaga dan Penggalang ada di bawah ini. Set lengkap pakaian Pramuka Lihat foto.

Seragam dan perlengkapan: Topi joki, kemeja lengan pendek berwarna coklat muda dengan dua lengan berwarna coklat tua untuk dikenakan dengan rok atau celana. Rok atau celana berwarna coklat tua dengan saku timbul. Bagian lehernya dilipat rapi dengan kain segitiga berwarna merah putih dan diikat dengan cincin rotan Pramuka. Kaus kaki hitam sepanjang betis. Sepatu berwarna hitam dengan model tertutup dan sepatu hak rendah untuk anak perempuan, seperti sepatu pantofel. Tanda pengenal pada topi dan kemeja. Khusus bagi umat muslim, kemeja dan celana dibuat panjang. Selain itu, bagi muslimah, ikat leher dikenakan di luar hijab berwarna coklat tua. Seragam Pramuka lengkap untuk putra dan putri Lihat gambar.

Seragam dan Asesoris: Topi berwarna coklat tua yang dimasukkan ke dalam kemeja lengan pendek, rok, atau celana berbentuk lingkaran untuk anak perempuan, dan topi coklat muda dengan sudut menghadap ke atas untuk anak laki-laki. Rok atau celana berwarna coklat tua dengan saku timbul. Sabuk hitam. Pramuka yang Waspada berusaha keras dalam situasi serupa. Kaus kaki hitam. Sepatu hitam, seperti sepatu pantofel, tertutup dan bertumit rendah untuk wanita. Lencana identifikasi dikenakan di topi dan di bagian depan kemeja. Ketentuan bagi umat Islam dan muslimah sama dengan ketentuan Pramuka Militer.

Demikianlah peraturan seragam dan perlengkapan peringatan Pramuka dan acara lainnya.

(mg/Mardliyyah)

Penulis magang di Universitas Sebelas Maret (UNS).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *