Tribun News.com – Pimpinan Partai Amanat Nasional Jenderal Zulkafli Hassan mengatakan, sebelum lahirnya Golkar Monas, ia mengundang Bahlil Lahadalia sebagai Dirut Partai Golkar.
Hal itu disampaikan Zulhas pada Jumat (23/8/2024) saat membuka acara Dies dan Kongres PAN ke-6.
Zulhas mengawali sambutannya sambil menyapa para tamu yang hadir, termasuk Bahlil yang mengenakan jaket Golkar.
“Sebelum Munas Golkar, kami mengundang Pak Bahlil sebagai Dirjen Golkar, padahal Munas saat itu belum selesai,” canda Zul Haas yang mengundang gelak tawa hadirin.
Zulhas pun mengapresiasi Bahlil tidak sendiri.
“Sebelumnya nama guru kita Bang Akbar, dia lulusan Golkar, dia lulusan HMI, wah, dia orang yang luar biasa.
“Baiklah saudara Bahlil pak, lulusan Golkar, lulusan HMI, lulusan HIPMI, semuanya dilakukan dengan sangat hati-hati pak,” kata Zalhas.
Bahlil tertawa terbahak-bahak setelah mendengar perkataan Zul-Haas. Pencalonan Bahlil sebagai Presiden Golkar
Diketahui, Bhilil Lahadalia dilantik menjadi Direktur Jenderal (Kitam) Partai Golkar periode 2024-2029.
Hal ini seiring dengan Konferensi Nasional Partai Golkar (MONAS) ke-11 yang digelar pada Rabu (21/8/2024) di Jakarta Convention Center (JCC).
Ketua Munas ke-10 Golkar Adis Qadir meminta seluruh kader menyetujui Bahlil menjadi pimpinan Golkar.
“Saya bertanya apakah semua sepakat kita harus memilih Pak Bhilil Lahadalia sebagai Ketua DPP Partai Golkar masa jabatan 2024-2029?” Addis memanggil lebih dari seratus penjaga gawang pada hari Rabu.
“Setuju?” Minta selamat tinggal.
Menanggapi hal tersebut, terdengar teriakan dari para kader. Bahlil disepakati diangkat menjadi Dirut Partai Golkar.
“Setuju,” kata anggota staf itu.
Mengetahui hal tersebut, Addis langsung memukul sebanyak tiga kali sebagai hakim ketua persidangan.
Hal ini menandai pengukuhan Bahlil sebagai Dirut Partai Golkar periode 2024-2029.
(Tribunnews.com/Gilang Puranto, Ibriza)