Kekerasan Meningkat di Tepi Barat, Kanada Pertama Kali Beri Sanksi 4 Pemukim Ekstremis Israel

TRIBUNNEWS.COM – Pada Kamis (16/5/2024), Kanada menjatuhkan sanksi pertamanya terhadap 4 pemukim ekstremis Israel.

Kementerian Urusan Global Kanada mengumumkan hal ini dalam siaran persnya, karena kekerasan yang dilakukan oleh pemukim ekstremis Israel dipandang sangat meresahkan.

“Serangan tersebut dilakukan oleh pemukim ekstremis Israel, yang telah lama menjadi sumber ketegangan dan konflik di kawasan. “Jumlahnya meningkat secara mengkhawatirkan dalam beberapa bulan terakhir,” kata badan tersebut, seperti dikutip Al Jazeera.

Menurutnya, kekerasan yang dilakukan pemukim ekstremis Israel melemahkan hak-hak warga Palestina.

“Ini melemahkan hak asasi manusia Palestina, prospek solusi dua negara, dan menimbulkan ancaman signifikan terhadap keamanan regional,” jelasnya.

Empat pemukim ekstremis Israel yang akan menghadapi sanksi dari Kanada termasuk David Chai Chasdai, Yinon Levy, Zvi Bar Yosef dan Moshe Sharvit.

Mereka dilaporkan melakukan kekerasan langsung dan tidak langsung terhadap warga Palestina.

Sanksi yang dijatuhkan Kanada mengikuti langkah-langkah sebelumnya yang diambil oleh sekutunya, Inggris dan Amerika Serikat.

Pada bulan Februari, Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka akan menjatuhkan sanksi terhadap beberapa pemukim Israel, termasuk Chasda dan Levy, karena menyerang warga Palestina.

Departemen Luar Negeri Kanada kemudian menjelaskan sanksi yang dijatuhkan kepada ekstremis Israel, salah satunya adalah tidak diterimanya mereka di Kanada.

“Sanksi tersebut melarang transaksi yang melibatkan individu-individu tersebut dan menjadikannya tidak dapat diterima di Kanada,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Kanada, seperti dikutip Al-Arabia.

Kekerasan pemukim di Tepi Barat merupakan sumber kekhawatiran yang semakin besar di kalangan sekutu Barat Israel.

Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly berharap sanksi ini dapat memberikan efek jera bagi pelaku kekerasan di Pantai Barat.

“Dengan langkah-langkah ini, kami mengirimkan pesan yang jelas bahwa tindakan kekerasan ekstrem terhadap pemukim tidak dapat diterima, dan pelaku kekerasan tersebut akan menghadapi konsekuensinya,” katanya.

Sejak dimulainya perang Israel di Gaza, serangan pemukiman Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat meningkat secara signifikan.

Baru-baru ini, pemukim Israel di Tepi Barat menyerang pengemudi truk Palestina yang sedang mengantarkan bantuan kepada warga Gaza.

Sebagian besar negara-negara besar menganggap pemukiman tersebut ilegal.

Namun Israel membantahnya.

Mereka mengklaim bahwa Tepi Barat memiliki makna sejarah bagi warga Israel.

Anadolu Anjansi melaporkan terdapat 451.000 pemukim ilegal di 132 pemukiman dan 147 pos terdepan di Tepi Barat Sungai Yordan.

Diperkirakan 503 warga Palestina telah terbunuh dan 5.000 lainnya terluka oleh Israel di wilayah tersebut.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel lain terkait Tepi Barat, pemukiman Israel, dan Kanada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *