Kejutan Semifinal Singapore Open 2024: Viktor Axelsen WO, Momentum China Ciptakan All Final

TRIBUNNEWS.COM – Kejutan di babak semifinal Singapore Open 2024 datang karena Viktor Axelsen (Denmark) memutuskan melanjutkan atau mundur, Sabtu (1 Juni 2024).

Raja bulu tangkis dunia itu memberikan tiket gratis final Singapura Open 2024 kepada Duta Besar Tiongkok Li Shi Feng.

Mundurnya Axelsen dari babak semifinal Singapore Open 2024 secara tidak langsung membuka peluang tim Tiongkok untuk mencapai final di nomor tunggal putra.

Bagaimana tidak, jika melihat jadwal semifinal Singapore Open 2024, kedua pertandingan tunggal putra akan mempertemukan Chou Tien Chen (Taiwan) dan Shi Yu Qi (China).

Kemudian di laga kedua, Viktor Axelsen bermain melawan Li Shi Feng.

Alasan Axelsen memutuskan mundur karena mengalami masalah pada engkelnya.

Axelsen menjelaskan, kondisinya yang menghalanginya untuk berkompetisi melalui Twitter pribadinya (X), @ViktorAxelsen.

“Halo semuanya. Awalnya saya merasa baik-baik saja dan kemarin hanya sedikit kesakitan, namun pagi ini saya terbangun dengan rasa sakit yang semakin bertambah dan setelah berkonsultasi dengan tim medis saya disarankan untuk mengistirahatkan pergelangan kaki saya maka dari itu saya tidak akan mampu menahannya. dia.” lapangan hari ini,” tulisnya.

“Ini jelas sangat mengecewakan karena saya sangat ingin terus bermain di sini. Mohon maaf kepada seluruh penggemar bulu tangkis Singapura dan terima kasih atas dukungan Anda! Sampai jumpa tahun depan!”

“Saya akan berusaha bersiap untuk Indonesia Open minggu depan.”

Dengan mulusnya Li Shi Feng melaju ke final Singapore Open 2024 berkat mundurnya Axelsen, peluang derby China tentu terbuka lebar.

Khususnya, Shi Yu Qi harus mengalahkan Chou Tien Chen di semifinal dan melaju ke final.

Dengan begitu, All-China Final pasti akan digelar dan gelar tunggal putra akan jatuh ke tangan Negeri Tirai Bambu.

Namun, jika Shi Yu Qi tak lolos ke final, jelas Derby China tak akan mampu memuncaki Singapore Open 2024.

Shi Yu Qi dan Li Shi Feng juga akan mendapatkan keuntungan dari Final All-China.

Berawal dari konten tunggal, China akhirnya pecahkan telur di Singapore Open 2024 setelah 13 tahun puasa gelar.

Ya, China, khususnya tunggal putra, sudah 10 tahun terakhir menjadi juara di Singapore Open.

Terakhir kali utusan Tiongkok di bidang tunggal menjadi juara adalah pada tahun 2011 melalui Che Jin.

Setelah itu, andalan China cukup melempem di Negeri Singa, nyatanya keunggulan menjadi milik Dubes Indonesia.

Bagaimana tidak, dalam 10 tahun terakhir Indonesia setidaknya berhasil meraih 4 gelar juara. Shi Yuqi merayakan kemenangannya atas Anthony Sinisuka Ginting di final Piala Thomas dan Uber di Chengdu, provinsi Sichuan, Tiongkok barat daya pada 5 Mei 2024. (WANG Zhao/AFP) (AFP/WANG ZHAO)

Via Simon Santoso (2014), Sony Dwi Kuncoro (2016) dan Anthony Ginting (2022 & 2023).

Kini, karena tim Indonesia yang menelan pil pahit di Singapura Open, wakil China itu benar-benar bersinar.

Keuntungan lain yang didapat China berkat mundurnya Axelsen adalah dominasi Negeri Tirai Bambu yang semakin kokoh.

Hingga saat ini, sudah ada 3 wakil Tiongkok yang berhasil mencapai final, termasuk Li Shi Feng.

Jika Yu Qi juga lolos ke final, maka akan ada 4 wakil Tiongkok lagi di final.

Tak hanya itu, masih ada delegasi Tiongkok dari bidang lain yang masih akan bersaing memperebutkan tiket final.

Ya Chen Yu Fei akan bertemu Pornpawee Chochuwong (Thailand). Kemudian He Ji Ting/Ren Xiang Yu (China) menantang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang).

Dengan banyaknya wakil Tiongkok di final, bukan hanya Tirai Bambu yang mendominasi negara tersebut.

Namun hal itu juga membuka peluang untuk menjadi juara umum Singapura Open 2024.

Menarik untuk melihat seberapa cepat utusan China mewujudkan semua ini setelah Axelsen mengundurkan diri. Hasil semifinal Singapura Terbuka 2024

– Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (Tiongkok) vs Liu Sheng Shu/Tan Ning (Tiongkok), 21-12, 17-21

– Zheng Siwei/Huang Yaqiong (Tiongkok) vs Seo Seung-jae/Chae Yu-jung (Korea Selatan), 21-16, 21-18

– Nami Matsuyama/Chiharu Shida (Jepang) vs Treesa Jolly/Gayatri Gopichand Pullela (India), 21-23, 11-21

– Yang Po-Hsuan/Hu Ling Fang (Taiwan) vs Mads Vestergaard/Christine Busch (Denmark)

– Pornpawee Chochuwong (Thailand) vs Chen Yu Fei (Tiongkok)

– An Se-young (Korea) vs Gregoria Mariska (Indonesia)

– Chou Tien Chen (Taiwan) vs Shi Yu Qi (Tiongkok)

– He Ji Ting/Ren Xiang Yu (Tiongkok) vs Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang)

– Viktor Axelsen (Denmark) vs Li Shi Feng (Tiongkok), WO

– Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark) vs Fajar Alfian/Rian Ardianto (Indonesia)

(Tribunnews.com/Nikel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *