Kejutan baru dari Houthi, mengumumkan senjata drone air baru yang mampu membawa hulu ledak 1.500 kg
TRIBUNNEWS.COM – Pada Minggu (30/6/2024), kelompok Houthi Yaman mengumumkan peluncuran senjata barunya berupa kendaraan permukaan tak berawak (USV) sebagai bagian dari perluasan operasi untuk memblokade Laut Merah melawan Israel dan wilayahnya. pasukan.
Menurut Saba, pihak Houthi mengklaim drone memiliki kemampuan destruktif yang tinggi dan teknologi canggih.
Pada hari Minggu, kelompok tersebut merilis rekaman drone USV, yang mereka sebut Toofan Al-Mudammer (banjir kehancuran).
Ini adalah serangkaian demonstrasi yang dilakukan Houthi atas “mainan berbahaya” mereka, yang sebelumnya meluncurkan rudal balistik Palestina, kapal tak berawak Toofan 1, dan rudal balistik hipersonik Hatem 2 pada awal Juni.
Laporan Saba menambahkan bahwa kapal perusak Toofan adalah kapal penyerang tak berawak buatan lokal yang mampu membawa hulu ledak dengan berat antara 1.000 dan 1.500 kilogram.
USV ini dilengkapi dengan teknologi canggih sehingga dapat dikendalikan secara manual dan jarak jauh, serta kecepatannya mencapai 45 knot. mil per jam dan bekerja di semua kondisi laut.
Media militer kelompok tersebut baru-baru ini merilis rekaman kapal yang menabrak kapal bernama Transworld Navigator di Laut Merah.
Serangan itu terjadi setelah kapal tersebut melanggar larangan yang diberlakukan oleh kelompok tersebut untuk melakukan perjalanan dengan kapal yang terkait dengan Israel sebagai tindakan mendukung warga Palestina yang diserang oleh Israel di Gaza. Rudal hipersonik Houthi. (Xinhua) Rudal hipersonik
Sebelumnya, Houthi mengejutkan dengan menyerang kapal Israel dengan rudal hipersonik buatannya.
Sebuah rudal Houthi menargetkan kapal Israel bernama MSC Sarah V di Laut Arab.
Juru bicara militer Houthi Yahya Saree mengatakan rudal tersebut menggunakan teknologi canggih.
“Angkatan bersenjata Houthi untuk pertama kalinya mengungkap identitas rudal yang menargetkan kapal Israel (MSC Sarah V) di Laut Arab, mengenai sasaran secara akurat dan menjangkau jarak jauh. “Situasi peluncuran dan rincian lainnya akan diumumkan kemudian di media militer,” Saree mengumumkan melalui jejaring sosial X pada Kamis (27/6/2024).
Xinhua melaporkan bahwa Houthi merilis video yang menunjukkan peluncuran rudal yang disebut “Hadim 2”.
Belum jelas kapan serangan itu terjadi. Namun, penyerangan dilaporkan terjadi awal pekan ini.
Video tersebut memperlihatkan bola kuning panjang. Ada angka romawi di bagian ekornya.
Roket tersebut diluncurkan dari platform yang terletak di lokasi yang dirahasiakan di gurun pasir. Houthi mengatakan Hadim 2 menggunakan bahan bakar padat. Rudal hipersonik Houthi.
Menurut Pusat Informasi Gabungan Laut Merah dan Teluk Aden, kapal berbendera Liberia MSC Sarah diserang rudal di Laut Arab. Namun, roket tersebut tidak mengenainya.
Tidak ada kerusakan atau korban jiwa yang dilaporkan dalam insiden tersebut.
Sementara itu, Kantor Maritim melaporkan penyerangan terhadap MSC Sarah V terjadi 400 km tenggara Nishtun. Tempat ini terletak di bagian timur Yaman, dekat Oman.
Kapal berangkat pagi ini dekat Pulau Socotra di Yaman dan menuju ke Abu Dhabi di Uni Emirat Arab.
Associated Press melaporkan, serangan terbaru terjadi setelah kapal induk AS USS Dwight D. Eisenhower meninggalkan kawasan tersebut.
Dwight D. Eisenhower dikirim selama 8 bulan untuk menangani serangan Houthi.
Houthi sebelumnya telah melakukan beberapa serangan jarak jauh, namun sebagian besar terjadi di darat di Yaman.
April lalu, Houthi menyerang MSC Orion 300-400 mil laut dari tanah Yaman.
Beberapa bulan lalu, Houthi juga merilis rekaman rudal hipersonik buatannya yang ditembakkan ke kota Eilat di Israel.
Pejabat Israel kemudian mengonfirmasi bahwa kota pelabuhan tersebut telah diserang, namun tidak ada kerusakan atau korban jiwa.
Pada bulan Maret, media melaporkan bahwa Houthi telah mulai memproduksi rudal hipersonik mereka sendiri. Rudal tersebut telah diuji dan mampu mencapai sasarannya.
Laporan mengatakan rudal tersebut akan digunakan untuk mengancam kapal-kapal yang melakukan perjalanan lebih jauh ke Samudera Hindia.
Ada laporan bahwa Iran memberikan rudal baru kepada Houthi. Kelompok tersebut merilis foto dan video roket tersebut, yang diberi nama Hat 2.
Hingga November 2023, Houthi terus menyerang kapal-kapal terkait Israel untuk mendukung warga Palestina di Gaza.
Kelompok tersebut mengaku tidak akan menghentikan serangan sampai Israel mengakhiri agresinya di Gaza.
Akibat serangan Houthi, aktivitas pelayaran di Laut Merah menurun drastis.
(oln/notatka/saba/*)