Kejuaraan Berkuda President Challenge Cup Malaysia, Nusrtdinov Zayan Fatih Rebut Beberapa Medali

President Challenge Cup Kejuaraan Berkuda Malaysia Nusrtdinov Zayan Fatih memenangkan beberapa medali

 Abdul Majid/Tribunnews.comTRIBUNNEWS.COM  JAKARTA – Atlet berkuda Indonesia Nusrtdinov Zayan Fatih yang masih berusia 14 tahun tak henti-hentinya terus melanjutkan prestasinya dalam karir berkuda di bidang olahraga.

Dinov (nama keluarga) mampu bersaing dengan para sesepuhnya, selain itu ia juga berhasil meraih juara di kelas lompat tinggi.

Selama ini, Dinov yang harus mengungsi ke negeri tetangga Malaysia, juga tampil apik di President’s Challenge Cup CSI 1* (One Star) International Park Jumping Competition Equestrian Championship yang diadakan di MAFEC (Malaysian Armed Force Equestrian Center) Sendayan, Negeri Sembilan Malaysia 23 Mei 2024. Dinov yang mengikuti kejuaraan internasional mewakili Indonesia berhasil membawa pulang 1 medali emas dan 1 perak.

Bersama dua ekor kudanya, Dinov berhasil meraih medali emas kelas terbuka SJ 90-100 cm, medali perak kelas internasional CSI1* SJ 125 cm, dan podium ke-5 kelas internasional CSI1* SJ 120 cm dengan menunggangi kuda Haron Van. Vrijhern.

Sedangkan bersama kuda lainnya, Jolie Van’t Steenputje, Dinov berhasil meraih medali perak kelas internasional CSI1* SJ 105 Cm dan juara 7 kelas internasional CSI1* SJ 110 cm.

Sebenarnya ada perbedaan warna tantangan bagi calon atlet berkuda DNV saat bertanding di Malaysia, diantaranya atlet asal Malaysia dan Perancis yang semuanya berpasangan dengan kudanya harus bertanding dengan dua kuda sewaan (Dinov) milik AMS Stable Malaysia, yang jadwal latihannya hanya dua hari sebelum titik impas.

Selain itu, kuda-kuda ini memiliki waktu 7 jam untuk menempuh perjalanan ke area kompetisi sebelum berlatih bersama Dinov. 

Tantangan lain bagi Dino adalah kuda-kuda tersebut sudah lama tidak bertanding karena pemiliknya bersekolah di kota lain yang berjarak 7 jam dari kandangnya. Pertandingan terakhir akan diadakan pada Agustus 2023.

“Persiapan kami sangat mendasar, padatnya jadwal Dinova di sekolah membuat kami agak terlambat sampai di Malaysia sehingga mengurangi waktu latihan dengan kuda-kuda di sana,” kata Riyanti Kutty Nurinda, ibu Dinova.

“Pembelajaran disiplin ilmu tertentu di kelas Berkuda juga menjadi kendala tersendiri dalam penggunaan Dinov Parkour, karena semua lapangan perlombaan terpakai, alternatifnya Dinov sebaiknya mengikuti perlombaan kompetisi nasional Malaysia. Adaptasi dengan kuda-kuda yang ada di sana, yang ngomong-ngomong, dia juga sudah lama pergi.

Tempat pertandingan juga merupakan kompetisi yang harus dihadapi Dinov saat berlaga di Malaysia. 

Karena lapangan perlombaannya sangat sempit, sedangkan kelas yang mengikuti perlombaan adalah kelas dengan lompatan 100-125 cm, tentunya Dinov membutuhkan perencanaan yang matang saat berlari dari satu rintangan ke rintangan lainnya.

“Karena lapangan pertandingan dan desain lapangannya sangat teknis, maka kuda yang digunakan Dinov sangat besar dan bisa lama keluar dari persaingan,” kata Riyanti.

“Awalnya kami tidak berharap banyak karena Dinov sudah lama sakit dan batuk, namun alhamdulillah hasilnya cukup baik, Dinov berhasil meraih satu medali emas di kompetisi nasional Malaysia dan dua medali perak di nomor dua putra. kategori. Kompetisi CSI1* yang merupakan kompetisi dan ajang bertaraf internasional ini akan ditandai di FEI (International Equestrian Federation) resmi atau International Equestrian Federation,” tutupnya.

Kesuksesan Dinova di President’s Challenge Cup Malaysia tak lepas dari kerja sama dua pelatih kuda Indonesia dan Malaysia, yakni Albert Peleala dan Shaiful Azwan.

Albert Pelealu yang sangat memahami kemampuan Dinov dan Shaiful Azwan yang lebih memahami sistem kuda (Horse Leased) di Malaysia bekerja sama demi jasa Dinov di ajang kompetisi.

“Menurut saya, bakat berkuda Dinova sangat bagus, ia mampu beradaptasi dengan cepat terhadap kudanya, jadi disini dan secara keseluruhan performa Dinova di kejuaraan ini cukup bagus, bahkan kami di Malaysia cukup kaget dengan performa Dinova di kompetisi tersebut. Saya yakin dengan semakin banyak pengalaman berkompetisi, atlet berkuda masa depan Dinova akan semakin berprestasi dan laris,” kata pria asal Malaysia yang akrab disapa Raeda Shaiful itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *