Kejar Target, Indonesia dan Jepang Sepakat Percepat Pengembangan Industri Kendaraan Listrik

Laporan jurnalis Tribunnews.com Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah Indonesia menargetkan peningkatan jumlah sepeda motor listrik atau e-bike di Tanah Air hingga 4,5 juta unit per tahun atau setara dengan 30 persen total penjualan sepeda motor roda dua pada tahun 2035.

Tujuan ini didorong oleh komitmen Indonesia untuk mendorong penggunaan sepeda listrik di dalam negeri dan menjadikan negara sebagai hub penjualan dan produksi komponen utama seperti baterai di kawasan Asia Tenggara.

Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia dan Japan International Cooperation Agency (JICA) sepakat untuk bekerja sama dalam pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia.

Kolaborasi tersebut diawali dengan survei sepeda motor listrik di Indonesia. Survei tersebut diharapkan dapat membantu memahami perkiraan dan tantangan terkait permintaan dan pasokan sepeda motor listrik di Indonesia sesuai tujuan peta jalan nasional industri otomotif.

Dalam rangkaian kegiatan survei tersebut, lokakarya terakhir JICA bertajuk “Survei Mempromosikan Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia dan Memperkuat Rantai Pasokan” juga dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 2024.

“Lokakarya ini bertujuan untuk membahas hasil-hasil penting survei yang merupakan bagian dari proyek yang akan berjalan antara Mei 2023 hingga Juli 2024,” kata Staf Ahli Menteri Peningkatan Kapasitas Industri Dalam Negeri Ignatius Varcita Kementerian Perindustrian. Jakarta, Rabu (6/5/2024).

Selain mendukung pengembangan e-bike, pemerintah juga terus membangun infrastruktur stasiun pengisian daya.

“Ada rencana untuk membangun 32.000 stasiun pengisian umum/penggantian baterai pada tahun 2030, dan insentif menarik bagi pemilik e-bike seperti potongan harga dan kredit pajak atas tarif listrik mendukung upaya ini,” kata Varsita.

Pesatnya perkembangan industri kendaraan listrik di Indonesia diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru, mengurangi dampak lingkungan dari kendaraan otomotif tradisional, dan menjadikan Indonesia sebagai pemain penting dalam industri e-mobilitas di kawasan Asia Tenggara.

“Kolaborasi Kementerian Perindustrian dan JICA diharapkan menjadi langkah penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan transformasi teknologi di Indonesia,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *