Kecewanya Anak Bos Rental Korban Penembakan pada Polisi: Sudah Mohon-mohon Minta Tolong Pendampingan

News Life – Ilyas Abdulrahman, komandan komandan, bos, bos, adalah polisi karena kekecewaan, terutama kantor polisi Cinangka, Serang Regency, Banten.

Risiko Ayah, Ilyas, ditembak mati di KM 45 Jakarta-Merak atau Tangerrang Tolls Road Area, Kamis (1 1.2025).

Untuk insiden itu, Ilyas meminta bantuan dari kantor polisi Cinangka. Namun, aplikasi tersebut dilaporkan ditolak.

Risiko juga meratapi keputusan kantor polisi Cinangka, yang menyebabkan kematian ayahnya.

“Ayah saya meminta bantuan untuk mengajar, tetapi sangat disayangkan oleh polisi di Cinangkik keberatan mengikuti,” katanya, mengutip dari YouTube TVOnEnews, Jumat (1/3/2025).

Menurut Rizky, ayahnya benar -benar meminta petugas polisi yang bertugas.

“Meskipun ayah saya telah meminta bantuan untuk membantu Anda,” katanya.

Karena keadaan yang mendesak, Ilyas menawarkan jumlah untuk membuat polisi Cinangka siap untuk bersedia memberikan bantuan.

Iman tidak membalas kesuksesan. Kantor Polisi Cinangka tidak memberikan para korban melalui Kepala Polisi AKP Asep Asep Iwan Kurniawan.

“Karena kami tidak membawa apa -apa, melanjutkan warga sipil. Maaf juga, ayah saya mengatakannya sejak awal, “Ayah (polisi), saya akan memberi saya uang untuk Anda. “

“Ini adalah apa yang ditawarkan, tetapi kepala polisi masih diabaikan dari situasi itu,” katanya.

Rizky mengatakan partainya ingin meminta bantuan dari kantor polisi Cinangka karena dia tahu para pelaku memiliki senjata api.

“Petugas polisi yang menelepon kepala polisi Cinangka di malam hari, tetapi masih belum siap untuk mengikuti kami dari kepala polisi untuk mengambil mobil,” katanya.

Alasannya adalah korban tidak melaporkan polisi.

Risiko juga mengatakan bahwa kantor polisi Cinangka mengira mereka menyewa mobil yang berfokus pada mobil.

“Belum ada penjara, yang lain diharapkan disewa. Meskipun kami telah memberi tahu tentang sewa mobil, mobil pribadi dan memberikan bukti kepemilikan penuh, BPKB, setrum dan kunci, “kata Rizky.

Pada saat yang sama, Copelanga Cinangka membantah ACEP Iwan Kurniawan menuduh menolak bantuan.

Dia berpendapat bahwa itu enggan memberikan bantuan karena berisi keamanan semua pihak.

“Akun ini menolak bantuan yang salah. Kami memberikan kondisi yang aman untuk operasi, ”katanya melalui telepon di Compass.com.

ASEP melaporkan bahwa pada hari Kamis pukul 01.00, WIB tiba di kantor polisi Cinangka.

Mereka berpendapat bahwa sewa yang ingin mengejar mobil.

Petugas polisi kemudian meminta dokumen mobil, tetapi mereka tidak bisa menunjukkannya.

“Karena kami mengatakan kami menyewa, kami meminta dokumen. Kami tidak ingin merespons dengan baik tanpa fondasi yang jelas, ”katanya.

Petugas polisi kemudian menyarankan agar para korban memiliki laporan resmi, tetapi pergi karena mereka mengambil dokumen dan tidak kembali. Seri waktu

Acara penembakan berlangsung sekitar pukul 04.30 WIB.

Insiden itu dimulai ketika korban Honda Brio, yang disewa oleh korban, dilaporkan dikeluarkan dari tanah penipuan mobil.

Dugaan pencurian akan muncul setelah perangkat GPS telah dipasang di kendaraan sewaan.

Anak pertama korban, Agam Muhammad, sedang dalam upaya pelaku. Kepala Polisi Cinangka AKP Asep Asep Iwan Kurniawan telah melaporkan tuduhan berita tentang menyerahkan korban korban penembakan di Rool KM 45 Tangerang-Mmerak, yang membunuh sewa pada Kamis (2/1/2025). (Instagram polsek_cinangka_polres_cilegon)

Setelah mengetahui lokasi mobil yang digunakan para pelaku, para korban para korban mencoba menghentikan Honda Brio.

Ketika situasinya tidak terkendali, mobil hitam lain tiba -tiba muncul dan menabrak mobil korban.

Penganiayaan berlanjut sampai sisa roll km 45 Tangerang-Merak, tempat mobil akhirnya berhenti.

Pada saat itu, tim penyewaan berhasil menangkap salah satu pelaku.

“Dia memegang tangannya sehingga dia tidak bisa bergerak, ternyata seorang teman yang menggunakan kemenangan dan Senpi,” kata Agam.

Situasinya bahkan lebih bersemangat ketika kebisingan orang Skotlandia mulai mendengar.

“Ada beberapa suara dan melumpuhkan ayah dan rekan saya beberapa kali,” jelasnya.

Insiden itu ditembak oleh Ilyas dan anggota nama Ramli.

Kehidupan Ilyas tidak membantu setelah dia menyusui dan tangan.

Sementara Ramli selamat, tetapi melukai tangannya sampai dia memasuki perut.

(News Life/nanda lusiana/adi suhendi, kompas.com/acp nasmudin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *