Kecelakaan Maut di Ciater, Kak Seto: Korban yang Terluka Butuh Pendampingan Psikolog

Laporan: Wartawan Tribunnews.com, Aisya Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bus rombongan SMK Linga Kenkana Depok mengalami kecelakaan di Siater, Subang, Jawa Barat pada Minggu (5/12/2024).

11 orang tewas dalam kejadian ini. 

Terkait hal ini, Psikolog anak Prof. Dr. H Seto Mulyadi, S.Psy., M.C., mengatakan bahwa para penyintas, khususnya pelajar, mungkin mengalami tekanan mental sehingga memerlukan bantuan psikolog.

Tentu saja (syok mental). Itu (kecelakaan itu) dampaknya sangat dahsyat, ujarnya saat dihubungi Tribunnews, Senin (13/5/2024). 

Apalagi hantaman yang sangat berat hingga mengakibatkan meninggalnya satu orang dalam kecelakaan tersebut. 

Belum lagi rasa kehilangan yang ditinggalkan sahabat yang telah meninggal. 

Keadaan ini tentu dapat membuat para siswa yang selamat merasa sedih dan sedih.  

Peristiwa ini dapat meninggalkan bekas traumatis bagi para penyintas. 

Selain luka fisik, pria yang akrab disapa Kak Seto ini bercerita tentang luka batin yang mungkin terjadi. 

“Jadi, untuk beberapa waktu bisa saja terjadi gangguan tidur, gangguan makan, gangguan konsentrasi, dan sebagainya. Oleh karena itu, perlu bantuan psikolog atau profesional,” imbuhnya. 

Organisasi terkait atau pemerintah Kota Depok dapat memberikan dukungan psikologis atau profesional. 

Menurut Kak Seto, tindakan ini sangat penting untuk memulihkan kondisi kejiwaan para korban yang masih hidup. 

Artinya, setiap peristiwa yang mengandung unsur pengalaman traumatis memerlukan terapi pendekatan psikologis. Untuk memulihkan keadaan trauma para korban yang masih hidup, kata Kak Seto kembali. 

Selain itu, Kak Seto menjelaskan bagaimana anak-anak bisa terkena dampaknya jika tidak diberikan dukungan psikologis. 

Menurut Kak Seto, dampak yang ditimbulkan bisa sangat serius. 

Seperti gangguan tidur dan makan. Bahkan kegagalan berkonsentrasi dapat mengganggu proses belajar.

“Tak kunjung sembuh, ada luka yang meninggalkan bekas. Begitu juga dengan jiwa. Bisa juga berujung pada hilangnya rasa percaya diri. Atau sikap agresif dan sebagainya,” pungkas Kak Seto.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *