Kata Sekjen Gerindra Soal Wacana Dihidupkannya Kembali DPA

Koresponden Tribune News, Tawfiq Ismail melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Gerinda Ahmad Muzani menanggapi gagasan menghidupkan kembali Dewan Pertimbangan Tinggi (DPA). Muzani mengatakan, usulan menghidupkan kembali DPA sedang dikaji.

Ya, sekarang banyak lembaga yang diperiksa, termasuk Dewan Pertimbangan Presiden (Tinggi), kata Muzani usai Halal Bihal dan Ikatan Keluarga Jakarta, Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senan, Jakarta, Minggu (12//5). / 2024).

Bukan hanya DPA saja, menurut Muzani, semua lembaga sedang dalam peninjauan. Ada banyak organisasi yang bisa diperkuat, namun ada juga organisasi yang bisa digabung atau dihilangkan.

“Iya semua lembaga sedang dievaluasi, banyak lembaga yang bisa diperkuat, tapi banyak juga lembaga yang sedang dikaji untuk merger atau digabung dengan cabang yang sudah ada atau dibubarkan,” ujarnya.

Sebelumnya ide pembaruan DPA datang dari Ketua MPR Bambang Sosatyo (Bamsoet). Isu DPA ini ia angkat saat menanggapi kajian pembentukan Kelompok Presidensial sebagai wadah diskusi antara presiden saat ini dan wakil presiden serta para pendahulunya.

Bamsoet berharap gagasan Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk membentuk tim presiden bisa menjadi center.

Padahal kalau bisa (tim presiden) mau melakukannya secara legal, kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (7/5/2024).

Menurut Bamsoet, dulu Indonesia memiliki Dewan Pertimbangan Agung (DPA) yang diisi oleh mantan presiden dan wakil presiden.

“Dulu kita punya Dewan Pertimbangan Tinggi yang bisa diisi oleh mantan presiden dan wakil presiden, kalau Pak Prabos setuju kalau kita mau meresmikannya,” ujarnya.

Meski demikian, Garindra tak heran jika ketua umum partai itu enggan membentuk tim presiden.  Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menyerahkan sepenuhnya pengambilan keputusan kepada Prabowo.

Bamsoet menilai sangat penting bagi para pemimpin negara untuk duduk membahas persoalan nasional.

“Pak SBY, seperti Pak Jokowi ya, yang penting Bu Mega lihat dulu bagaimana kita bisa mengatasi permasalahan negara ini, kita bisa bekerja sama untuk menyelesaikannya.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *