Kata PBSI Usai Wakil Bulutangkis Indonesia Rontok di Olimpiade Paris, Ginting Dapat Catatan Khusus

Ginting mendapat perhatian khusus pasca tersingkirnya tim bulu tangkis Indonesia di Olimpiade Paris, kata PBSI.

Dilansir jurnalis Tribunnews.com, Alfarizy AF

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binprez) PBSI, Ricky Sobegadja buka suara atas performa atlet Indonesia di Olimpiade Paris 2024.

Dari enam delegasi yang dikirimkan, hanya dua yang berhasil lolos ke babak grup babak keempat.

Dua finalis babak 16 besar adalah Gregoria Mariska Tunjung di tunggal putri dan Fajr Alfian/Muhammad Ryan Ardianto di tunggal putra.

Sedangkan empat atlet yang mengikuti babak penyisihan grup adalah Rinov Rivaldi / Peetha Henningtyas Mentari, Aparajani Rahyu / CT Fadia Silva Ramadhanti, Jonathan Christie, dan Anthony Sinisuka Ginting.

Penampilan atlet kita seperti Rinov/Pitha, Apri/Fadia dan Jonathan serta Ginting sungguh mengecewakan, kata Ricky Sobegadja dalam keterangan yang diperoleh Tribun News.

“Saya tahu sebagai pemain kami pasti tidak ingin kalah, tapi kami harus melihat apakah di lapangan, seberapa kuat daya juangnya?”

Ricky mengatakan, pihaknya sangat mengetahui atlet Indonesia menginginkan hasil terbaik.

Namun, peraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996 itu menyoroti hasil di tunggal putra, khususnya Anthony Sinisuka Ginting.

Ricky menilai Ginting gagal menampilkan performa terbaiknya pada laga penentu melawan tuan rumah Toma Jr. Popov di babak penyisihan grup.

Selain Ginting, saya melihat kekalahan ini karena tidak bisa tampil maksimal, kata Rickey.

“Sedangkan dari segi kesiapan saya kira sudah maksimal, tapi dari segi sektornya belum yang terbaik.”

Selain itu, Ricky tak memungkiri, kinerja Ginting banyak dipengaruhi dukungan masyarakat.

“Untuk Ginting, saya melihat dia berusaha sekuat tenaga dalam mengejar, tetapi lawannya, Toma Popov, juga melakukannya dengan sangat baik dengan dukungan pendukung tuan rumah. Tidak ada celah.” kata Ricky.

Dia menjelaskan: “Sangat disayangkan Ginting tidak bisa menghilangkannya karena levelnya. Hal seperti itu bisa diatasi dan ada banyak peluang untuk mengalahkan lawan.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *