Kata Menpora Dito Ariotedjo Soal Momen Paling Berkesan Bersama Presiden Joko Widodo

Menpora Dito bercerita tentang momen paling berharganya bersama Presiden Joko Widodo.

Laporan reporter Tribunnews.com Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menfora) Dito Ariotedjo meninggalkan kesan berharga selama 19 bulan mengabdi di masa jabatan Menfora Presiden Joko Widodo. 

Demikian disampaikan Menpora Dito saat makan siang bersama Presiden Joko Widodo di Istana Kerajaan Jakarta (18 Oktober 2024) pada Jumat.

Hari ini merupakan hari kerja terakhir Presiden Joko Widodo sebelum ia meninggalkan jabatannya dan menyerahkan jabatannya kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto lusa, 20 Oktober. 

Menfora Dito mengaku sangat terharu selama memimpin Dinas Pemuda dan Olahraga.   

Menfora Dito merasa bersyukur atas kesempatan menjadi menteri di masa Presiden Joko Widodo. 

Selain itu, menurut survei penelitian dan pengembangan Kompas, kepuasan dan kepercayaan masyarakat terhadap Kementerian Pemuda dan Olahraga meningkat lebih dari 95%.   

“Jokowi Park berlatih sangat intensif dan memberikan banyak pelajaran bagi kami, dan kami memiliki banyak kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama di Jakarta dan diajak kunjungan kerja di dalam dan luar negeri,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga Dito.

Menurut Dito, momen seperti itu sangat berharga baginya. Ia bersyukur bisa belajar langsung dari Joko Widodo saat menjabat sebagai pendeta. 

Menfora Dito menambahkan, “Jadi saya merasa momen ini merupakan pengalaman yang sangat berharga karena bisa belajar langsung dari Pak Joko Widodo.” 

Sementara Litbang Kompas menerbitkan survei yang berisi penilaian masyarakat terhadap kinerja dan aspirasi Kementerian Pemuda dan Olahraga RI. Sebagian besar responden menilai Kemenpora sudah menunjukkan kemajuan yang baik dalam pembinaan olahraga dan berharap timnas sepak bola Indonesia bisa melaju ke putaran final Piala Dunia.

Litbang Kompas mempublikasikan survei tersebut pada Rabu (16 Oktober 2024).

Survei dilakukan melalui telepon antara tanggal 9 dan 11 Oktober 2024. Litbang Kompas melakukan wawancara terhadap 637 responden dari 38 wilayah. Sampel dipilih secara acak dari responden panel Litbang Kompas sesuai proporsi populasi di masing-masing wilayah. 

Litbang Kompas melaporkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95%, metode ini memiliki bias penelitian sebesar +- 3,8% dalam kondisi simple random sampling. Litbang Kompas menyebutkan kemungkinan terjadi kesalahan non-sampling.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *