Kata-kata Xabi Alonso setelah Leverkusen Kalah di Final Liga Eropa: Atalanta Lebih Baik di Semua Hal

Berita Tribun.

Kekalahan berarti Xabi Alonso harus melepaskan harapan treble-nya bersama Bayer Leverkusen musim ini.

Banyak yang bertaruh Leverkusen bisa mengalahkan Atalanta dan melanjutkan rekor tak terkalahkan dengan meraih treble musim ini.

Namun, apa yang terjadi di lapangan jauh dari perkiraan banyak orang karena Leverkusen kebobolan tiga gol tak terbalas

Tim yang merayakan kemenangan Bundesliga akhir pekan lalu itu tak mampu mengimbangi kecepatan dan fisik Atalanta.

Pada menit ke-90, Atalanta menekan dengan keras hingga membuat pemain berjuluk Leverkusen, Werkself kesulitan menciptakan peluang.

Di sisi lain, beberapa peluang Atalanta bisa diubah menjadi gol oleh Ademola Lookman

Hat-trick Lockman pada 12′ 26′ dan 75′ mengakhiri 51 pertandingan tak terkalahkan Leverkusen.

Xabi mengaku timnya kesulitan merespons permainan menyerang Atalanta. Dalam kebanyakan kasus, dia mengaku kalah

“Kami tidak berencana mengalami hari buruk hari ini, tapi itu tidak terjadi,” kata Xabi Alonso kepada TNT Sports.

Leverkusen punya harapan untuk membalikkan keadaan ketika Atalanta unggul 2-0 pada menit ke-70.

Klub Leverkusen telah bangkit beberapa kali musim ini, tetapi gol ketiga menghilangkan harapan untuk pulih

“Kami tidak bisa mengambilnya kembali. Ini seharusnya tidak terjadi. Rekor tak terkalahkan sudah berakhir, tapi selamat untuk Atalanta, mereka pantas mendapatkannya, jadi tidak ada lagi yang bisa dikatakan.”

“Mereka bagus secara individu dan sebagai tim. Kami harus belajar dari itu. Sayang sekali hal itu terjadi di hari besar seperti hari ini, namun kami akan menghadapi final lagi pada hari Sabtu dan kami akan mencoba belajar dari hari ini.” Zabi menjelaskan

Itu adalah pencapaian tertinggi mereka untuk Atalanta, trofi besar Eropa pertama dalam 116 tahun sejarah klub.

Tim berjuluk La Dei itu menjadi tim Italia pertama yang menjuarai Liga Europa sejak Parma pada 1999.

Mereka belum pernah menjuarai Serie A, namun trofi terbesar mereka adalah trofi Liga Europa.

Satu-satunya penghargaan besar Atalanta pada tahun 1963 adalah Coppa Italia

Kepahlawanannya dalam meraih trofi Liga Europa membuat Gian Piero Gasperini menjadi manajer tertua yang memenangkan final besar Eropa di final pertamanya.

Piala Liga Europa adalah yang pertama bagi sang pelatih dalam usia 66 tahun 117 hari.

Pelatih berambut putih itu belum pernah meraih satu pun trofi sepanjang kariernya

Ia memecahkan rekor Jose Luis Mendiliber sebelumnya yang mengalahkan Sevilla musim lalu dalam usia 62 tahun 78 hari.

(Tribunnews.com/Tio)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *