TRIBUNNEWS.COM – Li Yang, peraih medali emas di dua edisi Olimpiade Tokyo 2020 hingga Paris 2024, mengumumkan pengunduran dirinya pada Senin (9/9/2024).
Final Taipei Open 2024 yang digelar di Taipei Arena menjadi tempat pidato perpisahan Li Yang.
Sebelumnya, Li Yang menangis sejadi-jadinya usai menonton video ucapan selamat dari legenda Indonesia Hendra Setiawan.
Setelah perkataan Hendra Setiawan diputar melalui video tersebut, Li Yang langsung menyadari bahwa ini adalah momen terakhirnya sebagai pebulu tangkis.
Saat air mata peraih medali Olimpiade Paris 2024 itu mulai reda, ia bercerita tentang momen-momen terakhirnya sebagai pebulutangkis. Lee Yang saat berada di Taipei Arena mengutarakan perpisahannya pada Minggu (9/9/2024), saat mengumumkan pengunduran dirinya.
“Ini adalah momen terakhir (di lapangan bulu tangkis),” kata Lee seperti dilansir Badminton Planet.
“Mungkin akan sulit bagi saya untuk berdiri di lapangan bulu tangkis lagi di masa depan.”
“Saya bersyukur atas dedikasi dan kerja keras selama bertahun-tahun, yang memberi saya momen tak terlupakan ini,” tambahnya.
Saat Lee berada di lapangan bulu tangkis, dia tidak sendirian.
Ganda putra berusia 29 tahun itu juga mengundang temannya Wang Chilin. Tak hanya itu, mantan rekan Lee juga turut hadir.
Li Zhe-hui dan Chiang Yu-wei juga hadir di tengah lapangan bulu tangkis yang menyerupai Stadion Taipei.
Li dekat dengan rekan-rekannya dan memberikan pesan khususnya kepada Wang.
Wang adalah rekan tandingnya, terutama di Olimpiade. Kerja keras dan dedikasi mereka membuahkan hasil dengan meraih dua medali emas edisi Tokyo dan Paris.
Sebagai pasangan kawakan dengan rekam jejak impresif, jelas Lee/Wang tak luput dari kritik.
Pemain kelahiran 1995 itu mengatakan, segala kritik dan ejekan yang diterimanya bisa dibalas dengan prestasi.
Dua medali emas Olimpiade yang aman di koleksinya menjadi bukti bahwa Li/Wang merupakan tim ganda putra terkuat Taiwan.
Yang jelas perjuangan mereka untuk meraih hasil manis tidaklah mudah.
Lee mengatakan dia memiliki gaya hidup yang disiplin dan ini membuat Wang stres.
Kini setelah pensiun, Lee berharap Wang bisa lebih menikmati bermain bulu tangkis.
“Bersama-sama kami menghadapi kritik dan cemoohan dan menunjukkan kepada dunia bahwa ganda putra kuat bersama Taiwan,” kata Lee.
“Selamat, kamu (Wang) tidak perlu lagi stres dengan gaya hidup saya yang sangat disiplin.”
“(Sekarang) Anda dapat menikmati kebahagiaan yang diberikan bulu tangkis kepada Anda,” tambah Lee.
Meski Lee sudah resmi gantung raket, kiprahnya di dunia bulutangkis tak terbantahkan.
Tak hanya meraih dua medali emas Olimpiade, meski tampil bagus di BWF World Series, mereka kerap kurang konsisten.
Namun meski kurang konsisten dalam tampil, Lee/Wang justru berhasil mengoleksi tur dunia BWF di berbagai level.
Li dan Wang telah menyelamatkan diri dari level super 100, 300, 500, 750 dan 1000.
Keduanya membantu tim Thomas Taiwan mendongkrak skor dengan meraih juara pertama edisi 2024.
Servis Li sangat luar biasa bagi bulutangkis Taiwan, yang masih menduduki peringkat terendah dibandingkan pemain Asia Timur lainnya. Namun Li/Wang-lah yang berhasil menorehkan catatan sejarah manis.
(Tribunnews.com/Niken)