Kasus Pengusiran dari Hotel di Pontianak Terus Berlanjut, Mandala Shoji: Kami Akan Berjuang

TRIBUNNEWS.COM – Penggusuran Mandala Shoji dari sebuah hotel di Pontianak masih berlangsung.

Saat ditemui, Mandala Shoji menyatakan akan terus memperjuangkan keadilan.

Bahkan Mandala Shoji tak segan-segan meminta bantuan presiden jika masalah tersebut tidak kunjung terselesaikan.

“Kita akan terus berjuang, bahkan melawan presiden kita akan terus berjuang,” kata Mandala, diambil dari YouTube Intens Investigasi, Rabu (16/10/2024).

Menurut Mandala, ia dan istrinya, Maridha Deanova, merasa keselamatannya terancam.

“Karena ini sudah menjadi ancaman, ini berbahaya,” ujarnya.

Oleh karena itu, Pak Mandala berharap pemerintah ikut mengusut kasus ini hingga tuntas.

“Jadi kami meminta agar suara kami didengar.”

Dan kami berharap pemerintah membantu kami,” ujarnya.

Tak lupa, pendeta berusia 42 tahun itu meminta dukungan masyarakat.

Mandala mengaku saat ini mewakili korban lain yang tidak mau melapor.

“Jadi saya mohon doa dan dukungannya dari masyarakat.”

“Kami adalah masyarakat biasa yang mewakili korban lainnya, mencoba berbicara,” ujarnya.

Mandala mengatakan sejauh ini belum ada niat baik dari pihak hotel.

Sayangnya, Mandala dan istrinya kembali digugat dan diancam.

“Upaya kami tidak pernah dihargai, bahkan permintaan kecil dari pihak hotel untuk datang hanya untuk meminta maaf, tidak ada apa-apa.”

“Tetapi kami dikembalikan ke pengadilan dan diancam: ini adalah metode penipuan,” katanya.  Istri Mandala Shoji mengaku takut

Seperti disebutkan sebelumnya, istri Mandala Shoji, Maridha Deanova Safriana, mengaku diancam pihak hotel yang mengusir paksa suaminya.

Maridha mengungkapkan, dirinya mendapat pesan bahwa pihak hotel akan mengunjunginya setelah kabar penggusuran tersiar.

“Begitulah cara kerja terorisme, katanya pihak ini datang kepada Anda melalui DM,” kata Maridha. Mandala Shoji dan istrinya Maridha Deanova. (Tangkapan layar YouTube penelitian intensif)

Marida mengaku sangat takut dengan orang tak dikenal.

Namun, kini ia memilih mengabaikannya agar tidak memperburuk keadaan karena pengalaman yang dialaminya.

“Ada banyak, tapi sekarang saya sudah menghindari membacanya,” jelasnya.

Dia juga terlalu malas untuk menanggapi kengerian tersebut.

Menurutnya, kengerian itu datang dari seseorang yang disuruh pihak hotel yang mengusirnya.

“Bagi yang ingin mengancam saya, maaf saya tidak akan membacanya lagi.”

“Aku malas bersikap karena aku tahu kamu hanyalah bidadari,” ujarnya.

Maridha kemudian juga meminta warganet untuk membantu mengusut kasus ini hingga tuntas.

Marida berharap dirinya dan suaminya bisa mendapatkan keadilan atas kejadian malang tersebut.

“Kami berharap netizen membantu kami, ini salah pihak hotel.”

“Mohon dukungan kami, kami harap tidak ada yang mengganggu, tidak ada yang mengincar kotoran,” ujarnya.

(Tribunnews.com/Ifan)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *