TRIBUNNEWS.COM, TANGSEL – Polisi telah menetapkan Ade Fadli AF (31), suami yang tega membunuh istrinya Unita Lestari alias YL (28) dan anaknya AH (3) dan kemudian bunuh diri di kawasan Serendio, Timur. Sibutat. , Tangsel karena terlilit utang (pinjol).
Ponselnya juga memiliki sejumlah aplikasi perjudian online selain Bingol (godol).
Kapolsek Sibutat Timur Kemas Ariffin kepada wartawan, Rabu (1/8/2025) mengatakan, “hasil yang diperoleh di ponsel korban AF adalah beberapa bukti akses permohonan beberapa pinjaman kredit melalui Internet dan beberapa situs judi online. . .
Hal ini juga didukung dengan permintaan Dana Adaptasi melalui email dari Bank Indonesia untuk melunasi tunggakan pinjaman.
“Digital forensik tidak menemukan adanya ancaman di ponsel korban, kami juga menambahkan bahwa korban juga mengirimkan email ke Bank Indonesia, alamat chat@BI, dan mengatakan bahwa email korban dicuri. dan menjelaskan bahwa dia kesulitan melunasi pinjaman yang dimilikinya.
Lanjutnya, “Hasil pemeriksaan digital forensik tersebut sesuai dengan keterangan dua orang saksi yakni korban Y.L. Suatu kali dia mengatakan bahwa ada masalah keuangan terkait rekening yang ditujukan kepada keluarga yang bersangkutan.
Hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dan kehidupan keluarga kecilnya. Bahkan, sehari sebelum operasi, AF mengunjungi website tentang cara membunuh.
“Dalam hal ini, pengguna barang bukti AF mengunjungi lokasi (pembunuhan). Dua menit kemudian, pengguna barang bukti mengunjungi lokasi (pembunuhan) AF dan masuk ke sana juga,” imbuhnya.
Sebelumnya, warga Siputat Timur, Kecamatan Serindio, Tangsel dihebohkan saat ada satu keluarga ditemukan tewas pada Minggu (15/12/2024).
Kapolsek Siputat Timur Kumbul Kemas MS Ariffin mengatakan, “Ketiga jenazah tersebut diketahui bernama A.F (laki-laki 31 tahun, suami), Y.L (perempuan 28 tahun, istri) dan A.H pada Minggu (15/12/2024).
Jenazah ketiganya pertama kali ditemukan oleh dua orang saksi dari keluarga korban sekitar pukul 11.00 WIB, Minggu, kata Kemas, usai memeriksa para saksi.
Saat itu saksi datang ke rumah korban untuk membuka air, dan kunci mobil ada di rumah korban.
Ia berkata: “Saya datang ke rumah korban untuk menyalakan air dan kebetulan tombol on/off ada di rumah korban namun pintu rumah masih tertutup.”
Dua orang saksi akhirnya mencoba membuka pintu melalui jendela yang terbuka.
Setelah bisa masuk, saksi Y.L dan putranya A.H. Berbaring di lantai, tubuh mereka menegang di dalam kamar.
“Saksi 2 kemudian mencoba membawa korban A.H. (anak) ke Klinik Serendio Medica, namun sesampainya di lokasi kejadian, korban dinyatakan meninggal menurut petugas medis,” ujarnya.
Tak lama kemudian, saksi menemukan jasad korban lainnya, A.F., tergantung.
“Korban TNI Afghanistan ditemukan tewas di dapur dengan menggunakan tali yang diikatkan pada tutup kayu,” jelasnya.
Kemas menambahkan, ketiga jenazah tersebut kini telah dipindahkan ke RS Fatmawati Jakarta Selatan untuk dilakukan autopsi dan pemeriksaan lebih lanjut.