Kasus Pembantaian di Tenda Rafah oleh IDF, Ini Hasil Penyelidikan Israel & Kejanggalannya

TRIBUNNEWS.COM – Tentara Israel mengumumkan hasil penyelidikan pertama kasus pembunuhan warga Palestina di pasar pengungsi di Rafah Jalur Gaza pada Minggu (26/5/2024).

Lusinan warga Palestina tewas setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyerbu tenda-tenda di bawahnya karena menargetkan pejabat Hamas.

Menurut militer Israel, serangan brutal yang menuai kecaman internasional itu disebabkan oleh “perencanaan yang buruk”.

Ia juga mengklaim bahwa IDF belum memverifikasi apakah ada warga sipil di wilayah dekat sasaran Israel.

“Gambar satelit dan hasil penyelidikan militer Israel menunjukkan bahwa IDF gagal menilai kerusakan akibat serangan pekan lalu terhadap dua agen senior Hamas, yang menewaskan sedikitnya 40 warga Palestina di kota Rafah, di Gaza selatan,” media tersebut dilaporkan. Kiri Israel disebut Haaretz, dikutip oleh The Cradle.

Militer Israel menyebut dua anggota Hamas adalah Yassin Rabia dan Khalid Najar.

“Dua tenda yang dikelola oleh tentara [Israel] adalah bagian dari kompleks yang penuh sesak dan diyakini dihuni oleh banyak orang,” kata Haaretz.

Militer Israel mengatakan ada penyelidikan untuk memastikan tidak ada warga sipil.

“Penyelidikan pertama dilakukan untuk memastikan tidak ada warga sipil di daerah tempat Rabia dan Jabar berada, namun tidak ada bukti serupa mengenai tenda logam di dekatnya,” kata tentara Israel. Warga Palestina berkumpul di lokasi serangan Israel di kamp pengungsi di Rafah pada 27 Mei 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. (AFP/EYAD BABA) Jarang

Ada yang aneh dengan hasil investigasi Israel. Pasalnya, Gaza diawasi secara ketat oleh Israel dengan drone dan satelit.

Bahkan, wilayah yang akan dilawan Israel akan dijaga lebih ketat. Israel akan tahu betul jika ada warga sipil di dekat lokasi pembunuhannya.

Haaretz mengatakan serangan udara Israel menghantam pemukiman kurang dari 200 meter dari tempat penampungan sementara yang dibangun Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Warga Palestina yang melihatnya dan Al Jazeera menyebut lokasi kamp pengungsi Tal al-Sultan sengaja menjadi sasaran IDF.

Menurut Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS), korban tewas termasuk perempuan dan anak-anak. Bahkan, banyak yang “selamat” di tenda-tenda.

“Tenda dan tubuh manusia telah meleleh,” kata salah satu korban luka dalam serangan tersebut.

Reuters melaporkan bahwa orang-orang bersiap untuk tidur selama serangan itu.

“Kami berdoa dan menyiapkan tempat tidur agar anak-anak bisa tidur. “Tidak ada yang aneh, lalu kami mendengar suara keras dan api muncul di dekat kami,” kata Umm Mohammed al-Attar, warga Palestina yang menjadi saksi mata.

Al-Attar mengatakan anak-anak itu berteriak.

“Suaranya sangat keras, kami mengira logam itu akan meledak menimpa kami, dan pecahan pelurunya jatuh ke dalam ruangan,” katanya. Senjata bekas buatan Amerika

Israel menggunakan senjata buatan Amerika Serikat (AS) untuk menyerang pengungsi Rafah.

Keputusan ini diambil setelah berita utama di Amerika Serikat CNN meninjau video dari situs tersebut dan dianalisis oleh para ahli senjata.

Video geolokasi CNN menunjukkan tenda-tenda terbakar setelah Israel menyerang “Kamp Perdamaian Kuwait 1” di Rafah.

Menurut empat ahli bom, video tersebut memperlihatkan ekor bom kecil yang dikenal dengan nama GBU-39.

GBU-39 diproduksi oleh perusahaan Amerika bernama Boeing dan merupakan senjata yang presisi.

“Dirancang untuk menyerang sasaran penting,” kata Chris Cobb-Smith kepada CNN pada hari Selasa.

“Menggunakan senjata apa pun, bahkan sebesar ini, akan menimbulkan risiko di tempat ramai.”

Seorang veteran Angkatan Darat AS bernama Trevol Ball juga mengatakan bahwa bom tersebut berjenis GBU-39.

“Kepala [bom] terlihat jelas, dan ujung serta sayapnya sangat unik dibandingkan bom lainnya,” kata Ball.

“Saya melihat bagian pesanan dan langsung mengetahui bahwa itu adalah salah satu varian SDB/GBU-39.”

(Tribunnews/Februari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *