Kasus Malaria di Indonesia Tertinggi Kedua Setelah India, Terbanyak di Indonesia Timur

Laporan Jurnalis Tribunnews.com Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasus malaria di Indonesia saat ini termasuk yang tertinggi di Asia, kedua setelah India, dengan total kasus mencapai 418.546 pada tahun 2023.

Rinciannya, 369.119 kasus dilaporkan di Papua, Papua Tengah, Papua Selatan, dan Papua Gunung.

Selain itu, wilayah Sumba dan wilayah Penajam Paser bagian utara Kalimantan Timur juga masih menjadi wilayah penularan malaria.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Direktorat Jenderal P2P Kementerian Kesehatan RI, Dr. Imran Pambudi, MPHM, mengatakan wilayah Papua dan Nusa Tenggara memiliki angka kejadian malaria tertinggi di Indonesia.

“Seiring konsentrasi kasus yang terjadi di Papua, maka upaya mitigasi juga diprioritaskan di Papua dengan melakukan berbagai intervensi untuk mempercepat penurunan kasus,” ujarnya dalam keterangannya, Jumat (26/4/2024).

World Malaria Report 2023 juga melaporkan bahwa India dan india masih menyumbang sekitar 94 persen kematian akibat malaria di seluruh wilayah WHO Asia Tenggara.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, kasus malaria pada tahun 2023 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2022 yaitu sebanyak 443.530 kasus.

Namun jika melihat satu dekade terakhir, pada tahun 2015 kasus malaria mencapai 217.025 kasus.

Peningkatan kasus ini juga disebabkan oleh membaiknya sistem pencatatan dan pelaporan surveilans malaria di rumah sakit dan puskesmas, serta tingginya peningkatan deteksi kasus malaria oleh kader malaria, terutama di daerah endemis tinggi.

“Pada tahun 2023, jumlah tes yang dilakukan akan mencapai sekitar 3 juta, terutama pada masyarakat di daerah endemis tinggi,” kata dr Imran.

Dikatakannya, target eliminasi malaria masih sesuai dengan target tahun 2024 sebanyak 405 dan hingga Maret 2024 terdapat 393 kabupaten/kota yang telah mencapai eliminasi malaria dan upaya terus dilakukan untuk mengidentifikasi daerah yang belum tercapai. Dapat segera didorong untuk mencapai eliminasi.

Namun sayangnya, ke depan upaya pengendalian penyakit malaria akan semakin sulit karena daerah yang belum mencapai eliminasi merupakan daerah hard rock, dimana daerah yang belum mencapai eliminasi merupakan daerah yang masih endemis malaria khususnya di wilayah Indonesia bagian timur. .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *