Dilansir reporter Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perlu adanya wadah yang mendorong anak untuk mengeksplorasi kreativitas dan mengoptimalkan potensi dirinya sebagai penulis, pencipta, dan pembuat perubahan.
Salah satu pendiri Bukabook, Ernest Junius Viento, berharap ketersediaan ruang tersebut akan memberinya wawasan tentang kemungkinan yang bisa ia kembangkan.
“Inilah cara kita membesarkan generasi muda Indonesia yang baik di masa depan,” kata Ernest akhir pekan lalu saat menyelenggarakan Karya Raya, sebuah program inovatif yang dirancang untuk menginspirasi anak-anak dalam menulis dan bercerita.
Karya Raya 2024 memberikan ruang bagi anak untuk mengeksplorasi imajinasi dan kreativitas melalui tulisan, yang kemudian ditransformasikan menjadi buku bermakna.
Lebih lanjut ia mengatakan, perkembangan kreativitas anak dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain perkembangan literasi anak melalui minat membaca, menulis, dan mendongeng, sehingga ada Karya Raya.
Diakui Ernest, penyelenggaraan Karya Raya merupakan bentuk komitmennya untuk mendukung institusi pendidikan seperti sekolah dalam mencari cara baru untuk mengembangkan kreativitas anak seiring dengan perkembangan zaman.
“Kami mengajak orang tua dan masyarakat untuk melihat generasi saat ini dari sudut pandang baru yang lebih terbuka,” ujarnya.
Dicky Lukman Hakim, Kepala Perpustakaan DKI Jakarta dan PDS HB Jasin, mengatakan pengembangan kemampuan literasi anak harus dimulai sejak usia dini dan memerlukan kolaborasi antara pemerintah dan swasta.
“Work Raya memberikan kesempatan kepada anak-anak Indonesia untuk menggali potensi literasinya dan berkolaborasi dengan teman sebaya, yang dapat menginspirasi dan memperkaya pengalaman mereka,” ujarnya.
Errol Zakaria, Direktur dan Pendiri Orwa Motion, mengatakan kolaborasi ini merupakan langkah nyata dalam mengembangkan generasi muda Indonesia sebagai pembaca dan pencipta di dunia literasi.
“Dengan dukungan teknologi personalisasi buku dan aplikasi edukasi yang disediakan Bookabook, serta pengalaman kreatif kami, program ini diharapkan dapat melahirkan penulis-penulis muda berbakat yang akan membawa warna baru dalam dunia literasi di Indonesia,” ujarnya.
Ernest menambahkan, karya Raya mencakup serangkaian kegiatan pendidikan yang berfokus pada tiga bidang utama: meningkatkan kreativitas anak dengan memberikan bimbingan dan wadah untuk menuangkan ide dalam karya buku dan kesempatan untuk menerbitkan buku.
Mengembangkan kreativitas dan kemampuan kognitif anak melalui kelas kreatif, storytelling dan talkshow, serta aksi sosial melalui penghargaan, pameran, donasi melalui penjualan buku dan penjualan karya.
Karya Raya juga memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk berdonasi dengan menyumbangkan sebagian hasil penjualan buku untuk berkontribusi terhadap pendidikan anak-anak di daerah terpencil.
Kali ini, Karya Raya bermitra dengan B1G1, sebuah organisasi global yang menghubungkan bisnis dan sosial, untuk menggalang donasi guna memberikan pendidikan yang lebih baik kepada anak-anak di Indonesia yang masih kekurangan kesempatan mendapatkan pendidikan. 600 buku
Taman Ismail Marzuki tidak hanya memamerkan buku anak-anak, cerita karya anak-anak juga akan dimuat di Perpustakaan Buku Online dan dipajang di Perpustakaan Jakarta.
Acara tahun ini berhasil merangsang minat anak-anak terhadap kreasi seni buku. Jumlah peserta meningkat dan jumlah karya buku meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun pertama.
“Pada tanggal 7 hingga 27 September 2024, lebih dari 600 buku anak Indonesia dipamerkan di Perpustakaan Jakarta, dengan total peserta 1.018 orang,” kata Ernest Junius.