Reporter Reporter Tribunnews.com, Reynas Abdila
Tribunnews.com, Jakarta – Kepala Polisi Nasional Gen. Listyo Sigit Pabowo menekankan pentingnya kewaspadaan mengikuti hasil suara pemilihan simultan 2024.
Ini dinyatakan setelah pemantauan bersama di markas Subden Security Post, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (1/12/2024).
“Semuanya masih diamati sebagai relatif aman, tetapi kami tetap menyadari hasil perhitungan kemudian, terutama di daerah -daerah yang telah dibuat pemantauan kami mengenai kerentanan tinggi pada poin yang berbeda,” kata kepala polisi nasional kepada wartawan.
Jenderal Sigit mengatakan daerah yang rentan juga menjadi perhatian Kabaintelkam dan Bawasus.
Dia menyerukan pemilihan untuk bergerak dengan lancar dan damai.
“Persatuan dan persatuan selalu merupakan hal yang paling penting. Kami meminta agar semua implementasi pemilihan dapat diterima oleh semua pihak dan ini jelas harapan kami,” jelasnya.
Kepala Kepolisian Nasional sebelumnya telah memperingatkan para anggotanya untuk mengambil langkah -langkah mengantisipasi untuk mencegah kebisingan setelah pelaksanaan suara di daerah yang rentan.
“Ada beberapa area yang tentu saja perawatan kami, terutama area yang sangat rentan, yang jelas mengadakan pemilihan umum lokal Bawasal and Intelligence Service pada saat yang sama,” kata dalam Mako Brimob, Depok, Jawa, Barat, Kamis, Kamis (14/ 14/14/11/2024).
Sigit umum menjelaskan bahwa 202 daerah diikuti oleh dua kandidat yang cenderung menjadi sundulan dalam perjalanannya di media sosial.
Ini berdampak pada pengaruhnya pada pengikut fanatik mereka.
“Kami melihat di TV selama debat, para kandidat debat di ruangan itu, para pendukung debat di luar dan kemudian saling melempar,” kata kepala polisi nasional.
Ini berarti bahwa ini menggambarkan bahwa kekacauan mungkin lebih dari sekadar tindakan yang Anda lakukan
“Jika ada suara nanti dan sang juara kalah, pasti akan ada reaksi,” tambahnya.
Kepala Polisi Nasional kemudian meminta Korps Brigade Kepolisian Nasional untuk menyiapkan langkah -langkah untuk mengantisipasi situasi di luar kinerja.
Karena tidak boleh ditolak bahwa Brimob akan muncul untuk mengatasi di mana eskalasi ancamannya tinggi.
Menurutnya, Brimob tentu saja puas sebagai pasukan yang tidak terduga dari 54.456 staf polisi untuk Brigade Polisi Mobile, khususnya untuk situasi darurat ini, ada 9.985.
“Harap persiapkan dengan baik, dengan memulai dengan kekuatan, sebagai kecepatan, dan juga jumlah sebenarnya yang dapat digunakan. Jadi kita dapat percaya dengan kekuatan yang harus kita siap untuk bergerak, sesuai dengan rencana area daerah itu mengatur, “katanya.