Kapan Puasa Tasua dan Asyura di Bulan Muharram 1446 H? Simak juga Bacaan Niatnya

TRIBUNNEWS.COM – Kapan Asyura dan Tasua pada 1446 Hijriah?

Maklum, umat Islam boleh menunaikan puasa sunah pada hari ke-9 dan ke-10 Muharram, yakni puasa Tasua dan puasa Asyura.

Ada anjuran sebelum berpuasa Asyura, umat Islam bisa berpuasa Tasua.

Lantas kapan umat Islam boleh berpuasa Sunnah dan Asyura?

Diketahui, pemerintah Indonesia dan Muhammadiyah memutuskan menggelar acara tersebut pada 7 Juli 2024, yakni Minggu 1 Muharram 1446 Hijriah.​

Hal itu juga tertuang dalam SKB 3 Menteri yang mengutip kemenkopmk.go.id.

Jadwal Puasa Tasua dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram sehingga dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 16 Juli 2024.

Sedangkan jadwal puasa Asyura dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram yang jatuh pada hari Rabu, 17 Juli 2024.

Dikumpulkan dari Niat Puasa Tasua, mui.or.id

❗️❗️❗️❗️ ❗️❗️❗️❗️❗️❗️❗️❗️❗️

Nawaitu Shauma Gadin ‘an Adai Sunnah Tasuay Lillahi Ta’ala.

Artinya: Saya niat puasa sunnah taswa karena Allah Ta’ala

Tujuan puasa Asyura:

Sayang, wah, wah, wah, wah, wah, wah

Nawatu Shoma Gadin An Addai Sunnati Ashule Lilahi Taala

Artinya: Saya niat besok puasa Asyura Sunah karena Allah SWT. (Huriat Aliyah/Nasih)

Ciri-ciri Bulan Muharram

Sebagaimana diketahui, Muharram merupakan salah satu dari 12 bulan Muharram.

Dimana 12 bulan Hijriah diantaranya adalah Muharram, Safar, Robiul Awal, Robiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal, Dhul Qaidah dan Dhul Hijjah.

Allah juga telah menjadikan bulan-bulan tertentu lebih penting daripada bulan-bulan lainnya selama 12 bulan ini dan Muharram adalah salah satunya.

Seperti yang dia katakan.

“Diantaranya ada empat bulan puasa, dan ini merupakan aturan agama yang benar, maka janganlah kamu menyiksa diri sendiri selama empat bulan tersebut.” (At-Taubah: 36).

Sebagaimana sabda Nabi SAW:

“Sesungguhnya Allah mengawali tahun dengan bulan Muharram (Muharram) dan mengakhiri tahun dengan bulan Dzulhijah. Oleh karena itu, tidak ada bulan yang lebih besar di sisi Allah daripada bulan di sisi Allah, Ramadhan lebih utama penting dari bulan Muharram.”

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *