Kamp Jabalia Hancur Total, Tersisa Puing Bangunan oleh 20 Hari Serangan Masif Israel

TribunNEWS.

Kamp Jabalia hanya menyisakan bangunan yang rusak parah. Setelah kamp ini hancur total, Israel menarik pasukannya ke timur.

Serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 53 orang dan melukai 357 orang dalam 24 jam terakhir, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Sementara itu, bentrokan jalanan yang disertai kekerasan dan pemboman Israel Berikutnya terjadi di selatan Rafah.

Pertempuran terbuka telah menyebabkan ratusan ribu warga sipil terdampar di medan perang tanpa tempat untuk melarikan diri.

Seorang dokter dari Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (HHR) mengatakan tentara Israel menargetkan dan membunuh dua rekannya di Rafah. Pemboman Israel menargetkan dan menghancurkan banyak rumah warga Palestina di kota Rafah di bagian selatan Gaza.

Dia mengatakan pekerja darurat menemukan ambulans di tempat kejadian untuk membantu almarhum anggota HHR Haitham Tubasi dan Suhail Hassoun.

“Saya dan saudara laki-laki saya mencoba memadamkan api, tetapi kamilah yang menjadi sasaran profesi. Mengingat seriusnya situasi, kami terpaksa meninggalkan daerah tersebut,” katanya.

Dokter akhirnya dapat menemukan jenazah rekannya beberapa jam kemudian.

36.224 warga Palestina telah tewas dan 81.777 luka-luka sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023.

Pada saat yang sama, serangan Hamas pada hari yang sama menewaskan sedikitnya 1.139 orang di Israel dan menangkap puluhan lainnya di Gaza. Situasi di Gaza “lebih buruk dari sebelumnya”.

Kepala badan bantuan AS mengatakan krisis kemanusiaan di Gaza adalah yang terburuk sejak perang dimulai hampir delapan bulan lalu.

“Mitra kemanusiaan kami yang bekerja di Gaza memberi tahu kami bahwa situasinya semakin buruk. “Operasi militer Israel dan penutupan perbatasan membuat distribusi bantuan menjadi sangat sulit,” kata Administrator USAID Samantha Power.

Dia mengatakan serangan selatan Israel terhadap kota Rafah di selatan telah memperburuk situasi.

“Konsekuensi buruk yang telah lama diperingatkan kini menjadi kenyataan.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *