Reporter Tribunnews.com Nimra Yunia melaporkan
TribuneNews.com, WASHINGTON – Setelah dicalonkan Joe Biden untuk mencalonkan diri, Kamala Harris mundur. Padahal, pekan lalu Wakil Presiden Amerika Serikat ke-49 itu mengelola anggaran kampanye sebesar 200 juta USD atau sekitar Rp 3,2 triliun.
Penggalangan dana tersebut melampaui target awalnya sebesar $400.000, menurut direktur kampanye. Menurut Reuters, 66 persen uang tersebut berasal dari kampanye gratis pertama yang baru-baru ini mengkampanyekan Kamala Harris untuk memenangkan pemilihan presiden AS 2024.
“Dalam seminggu sejak kami meluncurkannya, @KamalaHarris telah mengumpulkan $200 juta,” kata manajer kampanye Harris, Rob Flaherty, di X.
Nama Kamala Harris belakangan menjadi pusat perhatian publik Amerika, didukung oleh beberapa pihak, termasuk kekuatan Partai Demokrat. Mereka bersatu mendukung Kamala Harris untuk melawan Trump di Pilpres AS.
Harris semakin menguat, dengan Kamala Harris kini mengungguli Trump dengan selisih sedikit lebih dari dua poin persentase, menurut survei sementara Reuters/Ipsos, atau QuickCount.
Mendukung posisi Trump dalam jajak pendapat pekan lalu, ia unggul dua poin dari Joe Biden sebelum Trump mundur dari pemilihan presiden.
Hasil serupa juga ditemukan dalam jajak pendapat NPR yang menempatkan Kamala Harris unggul tipis dengan 50 persen dari Trump yang hanya mendapat 49 persen.
Sementara itu, 56 persen pemilih di Amerika Serikat setuju Harris memenangkan pemilihan presiden Amerika Serikat sebagai kandidat terbaik yang memperoleh 49 suara. persentase suara. Kamala Harris berencana mengalahkan Trump
Sejauh ini Partai Demokrat belum mencalonkan Kamala Harris pada Pilpres AS 2024.
Kamala Harris, calon presiden (Pilpres) yang terpilih mencalonkan diri sebagai wakil Partai Demokrat Joe Biden, hingga ia menantang kandidatnya dari Partai Republik Donald Trump pada pemilihan presiden AS (Pilpres) 2024. Diskusi
“Saya siap, mari kita mulai,” kata Harris kepada wartawan, menurut Newsweek.
“Banyak dari Anda yang bertanya kepada saya tentang debat tersebut, dan saya sudah bilang bahwa saya siap berdebat dengan Donald Trump,” lanjut Harris.
Untuk bisa ikut memilih dalam pemilu presiden kali ini, akun kampanye Harris @KamalaHQ mulai menyusun strategi baru, yakni mengirimkan konten-konten yang populer di kalangan anak muda dan menyajikannya kepada relasi terbaik.
Salah satu konten @KamalaHQ yang berhasil menarik perhatian anak muda adalah meme yang memperlihatkan Trump dan Harris seolah sedang membicarakan Feminomenon, lagu ciptaan Chappell Rowan. Meme tersebut diposting sebagai bentuk kritik terhadap Trump yang baru-baru ini mengkritik stereotip gender dan dua model tentang kencan virtual.
Terbukti melalui cara tersebut, Kamala Harris memperoleh suara dari pemilih muda. Menurut Guardian, banyak Gen Z dan Milenial di Amerika yang setuju bahwa Kamala adalah kandidat yang layak menjadi presiden.
“Saya pikir Kamala Harris adalah satu-satunya yang masuk akal,” kata Will (22). Seorang pekerja konstruksi dari Portland, Oregon.