TRIBUNNEWS.COM – Tepuk tangan diberikan karena mengatakan “100 persen lulus”.
Ya, Sabtu (25/05/2024) peserta Tes Tenaga Wartawan (UKW) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Surakarta mendapat tepuk tangan meriah.
Pasalnya, seluruh anggota UKW dinyatakan lulus setelah menjalani tes bakat selama dua hari yang dimulai Jumat (24/5/2024).
Peserta lulus tes tertulis dan praktek yang diselenggarakan oleh tim PWI.
Mulai dari kode etik jurnalistik, pengetahuan UU Pers, penulisan berita ramah anak hingga praktik wawancara dan jaringan komunikasi.
Baru pada Sabtu sore pengumuman kelulusan tes keterampilan jurnalis datang.
Mulai dari suasana tenang hingga wajah gembira para peserta tes bakat yang berseri-seri.
Hendro Basuki, Ketua Tim Penyidik PWI Pusat, Sabtu, mengatakan kepada hadirin, “Jadi setelah dilakukan pengkajian, pemeriksaan ulang, kemudian refleksi dan diskusi dengan seluruh penyidik, ternyata Solo memang sedang on fire. “
Pengumuman tersebut kemudian disambut dengan tepuk tangan dan tepuk tangan dari penonton.
Dengan pengucapan pelan dan lantang, seolah bisa didengar seluruh anggota, Hendro menjalani wisuda para anggota.
“(UKW) 100 persen dengan hasil yang tidak main-main,” ujarnya.
Sebagai peneliti tingkat menengah, Hendro pun merasakan kebahagiaan tersebut.
Antusiasme peserta kembali ia dorong dengan memberikan pujian kepada peserta dan melakukan UKW di Solo, Jawa Tengah.
Kegembiraan pun turut dirasakan para anggota UKW yang berhasil meraih nilai tertinggi pada tingkat Madya dan Utama.
UKW terbagi menjadi tiga tingkatan, yaitu jurnalis junior, menengah, dan senior.
Kontestan yang meraih nilai tertinggi pada tingkat junior adalah Pravitri Retno Widyastuti.
Vivita, perempuan yang sudah bertahun-tahun berkecimpung di dunia jurnalistik, tak menyangka bisa terpilih menjadi peserta dengan poin terbanyak di tingkat remaja.
“Susahnya saya tidak menyangka dapat nilai tinggi karena harus masuk UKW dulu?” ujarnya di hotel Alila Solo.
Namun setelah proses UKW, Vivit akhirnya lolos uji kompetensi.
Sebagai jurnalis Tribunnews.com, ia merasakan manfaat menulis berita setiap hari.
Karena menulis artikel, mengasah pikiran, bisa menjadi modal untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan jurnalistik.
Alhamdulillah pembelajarannya, diasah dengan menulis setiap hari sangat membantu, ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Wahyu Gilang Putranto, jurnalis Tribunnews.com yang mengunjungi kalangan menengah UKW.
Namanya disebut-sebut oleh Ketua UKW PWI Surakarta sebagai prestasi tertinggi di tingkat menengah. Wahyu Gilang Putranto menjadi anggota UKW terbaik tingkat madya dan Pravitri Retno Widyastuti menjadi anggota UKW terbaik tingkat junior. Mereka berdua merupakan jurnalis Tribunnews.com yang mengikuti UKW PWI Kota Solo 24-25 2024. pada bulan Mei (Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)
Jilang kemudian berjalan menuju sumber suara, diapit peneliti dan pengurus PWI Pusat.
Wajah bahagia terlihat di wajahnya.
Jilang yang saat itu diberi kesempatan tampil di hadapan para penguji dan peserta lainnya, tak menyangka bisa meraih predikat peserta dengan nilai rata-rata tertinggi.
Selain itu, kata dia, anggota Simpang lainnya mempunyai jabatan tinggi dalam pekerjaannya.
“Saya tidak menyangka, saya dari UKW Madya, teman-teman saya pimpinan dari Madya,” ucapnya sambil menunjuk anggota Madya.
Peserta lainnya pun menuai kekaguman dan tepuk tangan meriah.
Kemudian Jilang menjelaskan bahwa dirinya sudah 8 tahun berurusan dengan media.
“Sebenarnya saya baru 8 tahun di media, 3 tahun di radio, 5 tahun di Tribunnews.com, dibandingkan teman-teman dan manajer senior, ilmu saya masih kurang (sedikit), tapi alhamdulillah UKW ini peluang,” katanya.
Dalam kasus UKW ini, Jilang juga mengatakan bahwa PWI Surakarta memfasilitasinya secara gratis.
Pemain berusia 28 tahun itu mengungkapkan rasa terima kasihnya.
“Ngomong-ngomong, UKW Madya saya juga disponsori oleh PWI Surakarta 2021, jadi gratis lagi,” lanjutnya.
Selain itu beliau mengucapkan terima kasih kepada peneliti atas ilmu yang diberikan selama UKW.
Ia menyadari bahwa pengetahuan ini tidak tersedia di semua tempat.
“Ini merupakan ilmu berharga yang tidak bisa Anda dapatkan di mana pun,” tuturnya.
Pada akhirnya Geelang kembali membangkitkan semangat para anggota UKW dengan mengatakan “on”.
Anggota UKW kemudian disusul dengan “cahaya” yang keras.
Sementara itu, anggota UKW Muda, jurnalis RRI.CO.ID Dania Rachma menceritakan kepada rri.co.id bahwa dirinya senang mendapat pengalaman dalam tes keterampilan ini.
Selain itu, menurut Dania, UKW merupakan momen penting dalam hidupnya.
“Senang mendapat pengalaman baru. Banyak ilmu, teman baru dan peneliti hebat dari PWI,” ujarnya, Sabtu (25/5/2024).
Dania pun kaget dengan pemaparan UKW kali ini. Pasalnya, setelah UKW yang diikuti 30 jurnalis dari berbagai daerah, dokumen UKW langsung siap.
“Dan saya kaget banget lho, setelah UKW selesai, ditutup dan sertifikatnya sudah jadi. Kita sudah punya,” ujarnya. PWI menyambut wisuda anggota UKW dengan mengumumkan ‘On’ kepada wartawan
Ketua Umum PWI PWI Surakarta Anas Syahirul mengaku puas dengan pelaksanaan UKW pada Jumat hingga Sabtu (24-25/5/2024).
Apapun kegiatannya, seluruh peserta dianggap berhasil.
“Tentu saya senang, UKW kali ini lolos 100 persen. Alhamdulillah kualitas pesertanya, organisasinya bagus.”
Anas memberikan pesan yang “membakar” kepada para jurnalis agar menjalankan tugasnya dengan baik.
Anas mengatakan: “Jangan menjadi tua dengan 5W + 1H, manfaatkan profesi jurnalistik sebaik-baiknya. Perluas jaringan, banyak yang bisa kita lakukan, menulis, menulis dan menulis.” Kompetisi Tes Jurnalis (UKW) PWI Surakarta digelar pada Jumat (24/5/2024) di Hotel Alila Surakarta. Wali Kota (Dokter PWI Surakarta) berpesan kepada wartawan solo
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyampaikan pesannya kepada peserta Tes Pahlawan Jurnalis (UKW) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Surakarta, Jumat (24/05/2024).
Pada hari pertama Jumat pekan lalu, acara dibuka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Sekda, Harry Muljono yang mewakili Walikota Solo.
Selain itu, Harry juga memberikan nilai Wali Kota Solo kepada peserta tes bakat.
Gibran mengatakan peran media penting karena mengedukasi peserta didik.
“Tugas media adalah mendidik melalui komunikasi, media harus mampu mendidik peserta didik. Media harus bisa mendidik.
Gibran dalam sambutannya mengatakan, “Pada saat yang sama, media diharapkan dapat menghidupkan kembali kearifan lokal yang ada di masyarakat.”
Gibran juga mengingatkan para peserta untuk menggunakan kekuatan keterampilan jurnalistik.
Selain itu, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini berpesan kepada para peserta untuk memberikan informasi yang akurat juga.
Apalagi menjelang Pilkada 2024 pada November mendatang.
“Kami berharap media, khususnya menjelang pilkada, ikut aktif memberikan informasi terkini. “Pers harus kuat dan menjadi salah satu pilar pemerintahan ini.
Diketahui, pada hari pertama UKW, para peserta harus mengikuti beberapa tes, mulai dari mengetahui kaidah etika jurnalistik, menulis berita, dan diakhiri dengan mengedit berita.
Terkait UKW, banyak narasumber yang dihadirkan, seperti Ketua DPD Partai Golkar Solo Sekar Tandjung, Ketua Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO), Niken Satyawati, Koordinator Wilayah Peradi (Korwil) Badrus Jawa Tengah. Zaman dan Sekretaris PMI Solo Sumartono Hadinoto. Sekjen PWI mengucapkan selamat atas pendistribusian sertifikat UKW tercepat yang memecahkan rekor tersebut
Uji Kompetensi Jurnalis (UKW) yang diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat dan PWI Surakarta memecahkan rekor.
Pelaksanaan UKW pada Jumat-Sabtu (24-25/5/2024) di Alila Hotel Solo terlaksana dengan baik.
Padahal, cara tercepat untuk menerbitkan sertifikat UKW adalah satu jam setelah UKW ditutup, dibandingkan menunggu beberapa hari.
Direktur UKW Firdaus Qomar juga mengapresiasi kerja PWI Surakarta yang mengelola dengan baik dalam seleksi calon peserta.
Ia berharap model seperti ini juga bisa diterapkan pada UKW lainnya. Sehingga pendataan di Asosiasi Pers cepat dan efisien.
“Tidak terkecuali PWI Surakarta dan anggotanya. Dua pekan lalu pengurusnya sudah jelas, sudah disetujui Dewan Pers. Jadi sudah diverifikasi kuncinya,” ujarnya.
Firdaus mengatakan UKW di Surakarta merupakan yang tercepat sepanjang sejarah sejak awal sistem penerapannya. Bahkan UKW Muda dan PWI Madya Kota Bangawan berhasil memecahkan rekor tersebut.
“Itu memecahkan rekor. UKW memiliki manajemen yang baik dan paling cepat dalam menerbitkan UKW. Satu jam setelah penutupan barulah sertifikat diterbitkan,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PWI Sayid Iskandsyah menyambut baik diadakannya UKW di Solo.
Tidak hanya lulus 100 persen, Anda juga menjadi yang tercepat dalam menerbitkan sertifikat.
SEED juga berharap Kota Solo dapat melahirkan jurnalis-jurnalis handal dan berbakat.
“Ini komitmen kami selama berproses. Kami ingin meneruskan UKW untuk mengangkat profesionalisme jurnalis lain di bidang ini. Kalau Anda punya UKW dan lolos berarti Anda kompeten dalam bekerja jurnalistik. Tapi jangan. Tidak berhenti sampai di sini, terus kembangkan karya jurnalistik, harapnya.
Ketua PWI Surakarta Anas Syahirul pun mengungkapkan kebahagiaannya.
Ia bangga dengan aktivitas panitia pusat dan daerah yang serius dalam menyusun prosedur administrasi dengan baik.
Padahal, pengurusannya sudah lengkap dan belum ada penyesuaian sebelum batas waktu Dewan Pers.
“Juga terima kasih kepada peserta yang ikut mempersiapkan segala sesuatunya. Ini rekor dunia karena sertifikatnya terbit dalam waktu beberapa jam saja,” tuturnya. Pentingnya tes bakat bagi jurnalis
Mantan Ketua Komisi Kompetensi Jurnalis Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Uun Achadiyat, Uyun memaparkan banyak kasus yang bisa membuat jurnalis aman.
Antara lain sesuai UU Etik Jurnalistik, UU Nomor 40 Tahun 1999, UU Nomor 32 Tahun 2002 tentang Publikasi dan Peraturan Dewan Pers.
Ujun juga bercerita tentang sejarah uji kompetensi jurnalis sejak era reformasi tahun 1998 hingga setelah reformasi.
Pasca reformasi, media penyiaran di tanah air berkembang pesat.
“Kita bisa bilang surat kabar mingguan dan bulanan sudah lepas kendali. Apa dampaknya? Jumlah jurnalis meningkat pesat dibandingkan jumlah media.”
“Di sini ada permasalahan, terutama kualitas produk. Penyebabnya? Perusahaan pers semakin menjamur,” kata Uyun dalam acara Pra UKW yang digelar secara online, Kamis, 16 Mei 2024.
Bagaimanapun, untuk menjadi jurnalis yang kompeten dan profesional, diperlukan tes bakat.
Selain itu, Ujun memaparkan materi terkait Dewan Pers, Peraturan Dewan Pers, dan Kode Etik Jurnalistik.
Artikel Kode Etik Jurnalistik ini menjelaskan 11 pasal.
Pesan moral yang ditegaskan Ujun adalah pentingnya menaati kaidah Kode Etik Jurnalis.
“Pesan moralnya, dalam peran jurnalistik kami di KEJ, kami akan menghindari adanya komplain.”
Diketahui, Persatuan Wartawan Indonesia Pusat (PWI) menggelar program Tes Kualifikasi Jurnalistik (UKW) gratis di tiga provinsi Indonesia pada Mei 2024.
Ketiga lokasi tersebut adalah Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Surakarta.
Sebelumnya, agenda pra-pemeriksaan kompetensi jurnalis dibuka di Internet.
Kemudian UKW akan diakui pada tanggal 24-25 2024. pada bulan Mei di tingkat junior dan menengah.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)