TRIBUNNEWS.COM – Kasus pembunuhan Vina Dewi Arsita atau Vina (16) dan temannya Muhammad Risky Rudian alias Eky (16) kembali menjadi perbincangan publik usai film horor bertajuk “Vina: Before 7 Days” produksi Dee Company menjadi Film tersebut kemudian dirilis di bioskop pada 8 Mei 2024.
Pembunuhan Vina dan Eky, seperti diketahui, terjadi pada 27 Agustus 2016 atau delapan tahun lalu, di Jalan Perjuangan SMPN 11 Cirebon.
Dalam perkembangannya, polisi menangkap 8 dari 11 pelaku pembunuhan Vina dan Eky dan divonis hakim Pengadilan Negeri (PN) Cirebon pada tahun 2017.
Mereka yang divonis hukuman penjara seumur hidup adalah Rivaldi Aditya Wardana (21), Eko Ramadhani (27), Hadi Saputra (23), Jaya (23), Eka Sandi (24), Sudirman (21) dan Supriyanto (20).
Sementara tersangka lainnya, Saka Tatal, divonis 8 tahun penjara karena masih di bawah umur.
Di sisi lain, masih ada tiga pelaku yang hingga saat ini belum tertangkap.
Baru-baru ini, Polda Jabar juga mengumumkan identitas tiga pelaku yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).
Dari rilisnya, ketiga pelaku diketahui bernama Pegi alias Perong (30), Andi (31), dan Dani (28).
Namun foto para pengungsi tersebut tidak dicantumkan dalam pernyataan DPO.
Kemudian, pasca film “Vina: Before 7 Days”, Polda Jabar langsung mengambil tindakan menangkap ketiga pelaku yang masih buron.
Bahkan, Bareskrim Polri bahkan menurunkan tim untuk membantu Polda Jabar menangkap ketiga buronan tersebut.
Hal tersebut disampaikan Brigjen Djuahndhani Rahardjo Puro, Direktur Kriminal Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri.
“Kami sudah mengirimkan tim untuk mendukung Polda Jabar,” kata Djuhandani, Kamis (16/5/2024), dikutip Kompas.com.
Adik Vina, Marliyana pun berharap dengan dibukanya kembali kasus pembunuhan adiknya, ketiga pelaku yang masih buron bisa ditangkap.
Harapan keluarga saat ini, polisi segera menangkap dan mempublikasikan wajahnya di media, kata Tribun Jabar Marliana.
Di sisi lain, kasus ini bertepatan dengan pergantian kepemimpinan di Polres Cirebon dan Polda Jabar dalam kurun waktu delapan tahun.
Berdasarkan catatan Tribunnews.com, dalam periode tersebut Kapolres Cirebon mengalami delapan kali pergantian.
Kedelapan Kapolres Cirebon Kota periode 2016-2024 tersebut adalah: Indra Jafar, Kapolres Cirebon Kota 2015-2016 (saat ini menjabat Kapolri Program Sops Rojianstra Polri dengan pangkat Brigjen) Roland Ronaldy, Kapolres Cirebon Kota 2018-2020 (saat ini menjabat sebagai penyidik madya di Bareskrim Polri dengan pangkat komisaris) Syamsul Huda, Kapolres Kota Cirebon 2020-2021 (saat ini menjabat sebagai Kabag Propam dan Polda Papua Barat dengan pangkat Komisaris ) Imron Ermawan, Kapolres Cirebon Kota 2021 (saat ini menjabat Kompol Fahria Anggia Natua Siregar, Kapolres Cirebon Kota 2021-2023 (saat ini menjabat Kapolres Indramayu dengan pangkat AKBP ) Ariek Indra Setanu, Kapolres Cirebon Kota 3 (saat ini 2023 Kapolres Subang berpangkat AKBP Rano Hadiyanto, Kapolres Cirebon Kota sejak tahun 2023
Selain itu, sejak kasus Vina mencuat pada tahun 2016, terdapat tujuh pergantian pimpinan senior Polda Jabar hingga tahun 2024: Bambang Waskito, Kapolda Jabar Mei-Desember 2016 (pensiun tahun 2019), Anton Charliyan, Kapolda Jabar 2016-2017 (pensiun tahun 2018) Agung Budi Maryoto, Kapolda Jabar 2017-2019 (pensiun tahun 2023) Rudy Sufahriadi, Kapolda Jabar 2019-2020 (sekarang Wakil Olahraga Barat, Ahmad Oleh karena itu, Oktober) Kapolda Jawa 2020-2021 (saat ini menjabat Irjen Polri dengan pangkat Komjen) Suntana, Kapolda Jawa Barat 2021-2023 (saat ini menjabat sebagai Kabaintelkam Polri dengan pangkat Komjen) Akhmad Wiyagus, Kapolda Jawa Barat s/d sekarang tahun 2023
Sebagian artikelnya dimuat di Tribun Jabar dengan judul “Inilah Tiga Adegan Pembunuhan Vina dan Pacarnya di Cirebon, Tanah Kosong Tak Berubah Selama 8 Tahun”.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jabar/Eko Yulianto)(Kompas.com)