Kaki Kylian Mbappe Kurang Wangi, Tiang Gawang Bantu Raja Grup Neraka ke Final Liga Champions

TRIBUNNEWS.COM – Borussia Dortmund, raja grup neraka Liga Champions musim 2023/2024, “membantu” lolos ke final dengan torehan gol dan gol.

Paris Saint-Germain (PSG) gagal mencetak gol ke gawang Borussia Dortmund pada leg kedua semifinal Liga Champions di Stadion Parc des Princes, Rabu (8/5/2024) dan kalah 0-1.

Hasil tersebut mengantarkan Borussia Dortmund ke final Liga Champions 2023/2024 dengan kemenangan agregat 2-0.

Kekalahan ini memalukan bagi PSG dan juga menjadi hari buruk bagi Kylian Mbappe. Paris Saint-Germain (PSG) gagal mencetak gol ke gawang Borussia Dortmund pada leg kedua semifinal Liga Champions di Parc des Princes, Rabu (05/08/2024) dan kalah 0-1. (Instagram @brfootball) Hal ini tak lepas dari banyaknya peluang mereka yang hanya membentur tiang dan membentur tiang.

PSG yang menjamu Dortmund di lapangannya sendiri berusaha keras menghancurkan pertahanan wakil Dortmund yang memiliki total skor 0:1.

Meski pemain bertahan Dortmund terlihat disiplin dan menjaga pertahanan ketat, Kylian Mbappe dan timnya punya banyak peluang untuk mencetak gol.

Dari sekian banyak peluang yang diciptakan PSG, ada empat momen di mana tembakan pemain PSG membentur tiang dan mistar gawang. Tentu saja, ini sepertinya menjadi bentuk “hari keberuntungan” bagi PSG.

Di babak pertama, Warren Zaire Emery melepaskan tembakan dari sudut sempit ke arah gawang Dortmund. Namun tembakannya hanya membentur tiang.

Memasuki babak kedua, hanya tiga tembakan pemain PSG yang membentur tiang gawang atau mistar gawang.

Nuno Mendes, Kylian Mbappe, dan Vitinya menjadi pemain yang harus gigit jari karena kegagalan tersebut.

Pada menit ke-61, Nuno Mendes melepaskan tembakan keras dengan kaki kirinya. Bola membentur gawang dan Gregor Kobel tidak bisa menjangkau bola. Namun bola hanya membentur tiang gawang.

Dalam 10 menit terakhir pertandingan, PSG melepaskan dua tembakan ke gawang.

Mbappe mendapat peluang emas untuk melepaskan tembakan ke depan gawang, namun tembakannya sampai ke tangan Kobe dan kemudian membentur gawang.

Pada giliran berikutnya, Vitinya menyundul bola dari jarak jauh. Kobel tak bisa bereaksi lagi, namun bola membentur gawang.

Jika PSG punya empat tembakan yang membentur tiang atau tiang di leg kedua, maka PSG punya dua tembakan yang membentur tiang atau tiang di leg pertama.

Jadi, dalam dua laga melawan Dortmund, hanya enam tembakan PSG yang bisa diblok tiang atau mistar gawang.

Menurut Opta, PSG telah mencetak 12 gol di Liga Champions musim ini, setengahnya terjadi saat melawan Borussia Dortmund.

Ini merupakan penghitungan tertinggi yang pernah dicatat tim mana pun dalam satu edisi kompetisi (sejak 2003/2004). PSG telah mencetak 12 gol di Liga Champions musim ini, setengahnya terjadi saat melawan Borussia Dortmund. Ini merupakan penghitungan tertinggi yang pernah dicatat tim mana pun dalam satu edisi kompetisi (sejak 2003/2004). (X @OptaJean) Jadi pertanyaannya, kenapa Dortmund disebut raja neraka grup?

Jawabannya, saat masih di babak 32 besar, Dortmund tergabung di Grup F yang dihuni AC Milan, PSG, dan Newcastle United.

Dortmund lolos ke 1/8 final saat berada di puncak klasemen turnamen. Tak heran jika klub Bundesliga ini disebut sebagai raja grup neraka karena grup F merupakan grup paling kompetitif.

(Tribunnews.com/Giri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *