Oleh reporter Tribune News.com Knight Havaroh Zegborough
Tribun News.com, Jakarta – Kecelakaan di perlintasan sebidang kereta api terjadi setiap hari, kata Anne Purba, Wakil Presiden Humas Kai.
Menurut Annie, hal ini disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat akan bahaya pelanggaran di perlintasan jalan liar dan melakukan aktivitas di perlintasan kereta api.
“Hampir setiap hari, kecil atau besar. Jadi hampir setiap hari terjadi pelanggaran,” kata Annie di Aula Mangarai Yasa, Kamis (26/9/2024).
Ane menyoroti kecelakaan KA Fajr Utama di Stasiun Karawang pada Minggu (22/9) lalu. Peristiwa tersebut menewaskan empat orang dan seorang anak juga diseret ke Subang.
Namun ada hal yang bisa kita minimalisir agar kejadian seperti kemarin di Karawang sangat jarang terjadi. Dan kami sangat khawatir dengan apa yang terjadi kemarin. kata Ann.
Selain itu, KA Takaka juga bertabrakan dengan truk di Sadu Yogyakarta. Menurut Anne, kejadian tersebut terjadi karena adanya pelanggaran latih kepada masyarakat dan penumpang.
“Jadi di Joza sudah ada pintu penyeberangannya, ada petugasnya, ada sirene peringatannya dan itu dilanggar. Jadi sangat berbahaya, apalagi kalau tidak ada penjaganya.” kata Ann.
Menurut Anne, KAI aktif bekerja sama dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah (PEMDA). Ia mengatakan, sesuai UU Perkeretaapian, permasalahan perlintasan sebidang menjadi tanggung jawab masing-masing pemerintah daerah.
Hal serupa juga dilakukan oleh Direktorat Keselamatan (DJKA). Memberikan edukasi akan membantu kita mengatasi banyak kendala terkait keselamatan perjalanan kita, jelasnya.
KAI sendiri biasanya menutup perlintasan sebidang. Berdasarkan catatan, KAI telah berhasil menutup 445 perlintasan kereta api sejak tahun 2020. Namun jumlahnya semakin berkurang dari tahun ke tahun. KAI akan menutup 324 penyeberangan pada tahun 2021 dan 292 penyeberangan pada tahun depan. Kemudian pada 2023 hanya ada 107 penyeberangan dan tahun ini hanya 130 penyeberangan.
“Karena perlintasan kita selalu tutup, tapi tidak sebesar kemarin. Tapi ada juga pelanggaran kecil, tapi ini tidak bisa dibiarkan begitu saja,” ujarnya.