Kaget Tank-tank Israel Serbu Permukiman Kota Gaza, Warga: Perang Dimulai Kembali

TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Israel menyerbu pemukiman di Kota Gaza pada Kamis (27 Juni 2024).

Saat tank mendekat, Israel memerintahkan warga Palestina untuk bergerak ke selatan.

Israel telah mengebom kota Rafah di selatan dalam apa yang mereka sebut sebagai tahap terbaru operasi melawan militan Hamas di sana.

Warga pemukiman Shejaya di Kota Gaza mengaku terkejut dengan kedatangan tank tersebut.

“Seolah-olah perang telah dimulai lagi, beberapa ledakan menghancurkan beberapa rumah dan mengguncang bangunan di daerah kami,” kata Mohammed Jamal, seorang warga Kota Gaza berusia 25 tahun, kepada Arab News pada hari Kamis.

Layanan Ambulans Sipil Palestina mengatakan ada laporan korban tewas dan terluka di Shejaiah.

Namun, tim tidak dapat menjangkau mereka karena serangan yang sedang berlangsung.

Dalam ledakan sebelumnya, tiga orang tewas di sana dan lima lainnya tewas di sekitar Sabra.

Sayap bersenjata sekutu Hamas, Jihad Islam, mengatakan alat peledak rakitan meledakkan sebuah tank Israel di timur Shejaiya. Perintah Israel

Israel menuduh Hamas bersembunyi di antara warga sipil.

Israel mengatakan pihaknya mendesak para pengungsi untuk menghindari operasi melawan militan.

“Kepada penduduk dan pengungsi di daerah Shujaiya dan lingkungan baru.”

“Demi keselamatan Anda sendiri, Anda harus mengungsi ke selatan menuju zona kemanusiaan di sepanjang jalan Salah Al-Din,” kata juru bicara militer Avichai Adrei kepada X pada hari Kamis.

AP News melaporkan, minggu-minggu pertama perang Gaza dimulai dengan serangan mendadak Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.

Israel telah memerintahkan evakuasi di bagian utara Gaza, termasuk kota terbesar di wilayah tersebut, pada akhir bulan ini.

Meskipun pasukan Israel telah mengepung sebagian besar wilayah tersebut, ratusan ribu orang masih berada di wilayah utara.

Kelompok Syiah di grup obrolan tersebut membagikan video yang menunjukkan sejumlah besar orang berjalan pergi dengan membawa barang-barang mereka.

Mereka mengatakan beberapa keluarga diisolasi karena perang.

Kritik internasional terhadap kampanye Israel meningkat ketika warga Palestina menghadapi kelaparan.

Perang telah mengurangi aliran makanan, obat-obatan dan barang-barang kebutuhan pokok ke Gaza, yang kini sepenuhnya bergantung pada bantuan.

Pengadilan Tinggi PBB menyimpulkan adanya ancaman genosida di Gaza.

Namun Israel membantah keras tuduhan tersebut. Asap mengepul di dekat kamp pengungsi Palestina di kawasan Tel Sultan di Rafah, Gaza selatan, pada 30 Mei 2024. (AFP/EYAD BABA) Update perang antara Israel dan Hamas.

Menurut Al Jazeera, selama 24 jam terakhir, pesawat tempur dan artileri Israel telah menyerang daerah padat penduduk di Gaza utara, tengah dan selatan.

Puluhan orang tewas dalam serangan itu, dan pasukan darat Israel secara sistematis menghancurkan rumah-rumah penduduk di kota Rafah di selatan.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan dalam kunjungannya ke Washington bahwa Amerika Serikat telah “membuat langkah besar” dalam “memperkuat” dan mempersenjatai Israel.

Tentara Israel menyerang sebuah rumah di Gaza tengah, menewaskan dua orang dan melukai beberapa lainnya, media lokal melaporkan.

Wakil Direktur Eksekutif UNICEF Ted Chaiban mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa ribuan anak hilang masih terkubur di bawah reruntuhan di Gaza.

Media lokal mengatakan sedikitnya 17 tentara Israel terluka, beberapa di antaranya serius, dalam ledakan di kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki oleh militan Palestina.

Setidaknya 37.718 orang tewas dan 86.377 luka-luka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Korban tewas akibat serangan pimpinan Hamas di Israel telah meningkat menjadi 1.139 orang, dan puluhan orang masih terjebak di Gaza.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lainnya terkait konflik Palestina dan Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *