Kaget Airlangga Mundur dari Golkar, Dahlan Iskan Geleng-geleng Kepala: Kok Bisa?

TRIBUNNEWS.

Kini Partai Golkar bersiap menggelar Musyawarah Nasional (Munas) pada 20 Agustus mendatang dan memilih pemimpin baru.

Kolumnis sekaligus mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan pun mengaku terkejut Airlangga mundur dari jabatan Ketum Golkar.

Sebab asumsi yang dibuat selama ini terbukti benar. Dimana Golkar langsung menggelar rapat usai mengumumkan pengunduran dirinya kepada Airlang pada 13 Agustus.

Alasan mundurnya Irlanga Hartarton sebagai Ketum Golkar semakin jelas. Tiga hari setelah Rapat Golkar kemarin, 13 Agustus, pengunduran dirinya sesuai dengan spekulasi awal tersebut, kata Dallan. . Kamis (15/8/2024).

Diketahui, Agus Gumiwang Kartasasmita terpilih menjadi ketua pelaksana rapat tersebut.

Selain itu, Rapim memutuskan untuk segera menggelar munas Golkar. Tepatnya tanggal 20 Agustus 2024.

“Maka Ketua Munaslub (penanggung jawab) Bambang Susatyo dan Adis Kadir harus membuktikan tiga asumsi berikutnya,” ujarnya.

Bambang Susatyo atau Bamsoet merupakan Wakil Ketua Partai Golkar sekaligus Ketua MPR.

Sedangkan Adis Kadir merupakan tokoh Golkar Jawa Timur yang juga menjabat Ketua DPP Partai Golkar.

Kemudian masyarakat menunggu kebenaran prediksi terpenting yakni Golkar akan menjadi Ketua Umum Bahlil Lahadalia dan Wakil Ketua Umum Agus Gumiwang Kartasasmita.

Lalu ada jabatan baru yakni Ketua Harian Golkar yang dijabat oleh Bambang Susatyo.

“Asumsi paling penting yang harus dikonfirmasi adalah Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, akan menjadi Ketua Dewan, yang kekuasaannya kembali bersifat absolut.”

Dallan mengatakan tiga asumsi pertama benar.

Oleh karena itu, prediksi bukanlah spekulasi. 

Jika larutan di bawah meja terbuat dari kaca, larutan tersebut akan terlihat dari atas.

“Masyarakat dunia kaget dengan mundurnya Ailangga, tapi hari ini masyarakat geleng-geleng kepala. Kok pohon peneduhnya tumbang begitu,” ujarnya.

“Itu menjadi lelucon yang sangat viral. Saya memilihnya sebagai lelucon politik terbaik tahun ini, seorang tukang kayu bisa menebang kayu,” ujarnya.

Dia juga menyebut aturan AD/ART partai menjadi dalang dibalik kerancuan partai dengan simbol pohon tersebut.

“Kalau spekulasi di kaca, AD/ART Golkar akan dirombak pada Musyawarah Nasional pekan depan, dan kemungkinan besar ketua dewan pembinanya akan ada anggota baru,” ujarnya.

“Maka kekuasaan ketua dewan akan bertambah. Seperti Golkar di bawah Pak Harto.”

Ia pun menilai Munas digelar secara tergesa-gesa. Selain itu, pendaftaran calon ketua daerah harusnya sudah dilakukan paling lambat 27 Agustus.

Namun, sejak Munas digelar 20 Agustus mendatang, Ketum Golkar yang baru punya waktu untuk menandatangani berkas pencalonan ketua daerah.

Selain itu, mereka akan meluangkan waktu untuk mengajukan calon selain yang dijanjikan mantan presiden.

“Banyak orang menggelengkan kepala: bagaimana ini bisa terjadi?” – dia menyimpulkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *