Kaesang Bakal Dilaporkan ‘Orang Hilang’ ke KontraS Jika Tak Kunjung Muncul ke Publik

TRIBUNNEWS.

Kaesang dikabarkan sudah tidak bertemu lagi dengan istrinya, Erina Gudono, sejak postingannya soal jet pribadi viral di media sosial.

Aktivis 98 hadir di lantai Jakarta, Rabu (4/9/2024) ke Metro Jaya usai melaporkan Kaisang “hilang”.

“Jadi kami lapor ke Contras untuk mencari kasus hilang tersebut,” kata aktivis 98 Index Tejo Asmoro. 

Pasalnya, hingga saat ini polisi mengabaikan laporan “hilangnya” Kaisang Pangarep karena senang menyeretnya pergi.

Aktivis lainnya, aktivis 98 Fauzan Lutsa mengatakan, jika Polri tidak menemukan Kaisang, Indonesia akan sangat menderita.

Karena kalian adalah aset bangsa.

Ia juga menekankan bahwa “jika Kaisegh tidak ditemukan, maka akan menjadi kerugian lagi bagi bangsa ini.”

Selain itu, Fauzan berharap masyarakat dari berbagai daerah juga turut serta dalam pencarian Kaiseng.

Jika diperlukan, masyarakat bisa menyebarkan kabar hilangnya Kaisang dengan memasang poster di tiang listrik.

“Kami mengajak masyarakat untuk berkumpul dan mencari Kaisang dengan memasang poster di tiang atau menggunakan berbagai platform,” kata Fauzan.

“Tentunya anak bangsa ini hilang, dan kami sangat prihatin dengan bantuan masyarakat untuk mencarinya,” tambah Fuzan.

Diketahui, Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia PSI menjadi perbincangan publik Indonesia setelah kedapatan menggunakan pesawat pribadi tujuan Amerika Serikat (AS).

Lewat unggahan Erina, gaya santai keduanya terungkap saat berlibur mewah. Kaisang memberi tahu polisi

Sebelumnya, hilangnya Kasang pertama kali dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada Rabu (9/4/2024) oleh beberapa aktivis Deputi 98.

Juru Bicara Aktivis 98 Antonius Danar mengatakan pencarian Kaisang sangat penting karena merupakan aset nasional.

Selain itu, dia adalah pemimpin partai.

Apalagi Kaisang adalah ketua umum partai, dan kami sangat khawatir dengan hilangnya Kaisang, kata Antonius.

Hilangnya Kaisang, Antonius juga dirugikan dalam banyak hal.

Pertama, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berencana memeriksa Chisang terkait penyelesaian jet pribadi juga sedang bermasalah.

Pasalnya, KPK bingung ke mana surat permintaan penjelasan Kaisang itu dikirim.

Partai lain yang kalah adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pimpinan Kasang Pangarep.

Tidak jelas letak perkaranya sehingga menyulitkan KPK sebagai lembaga penegak hukum untuk mengatasi persoalan dugaan rasa puas diri ini, kata Antonius.

Antonius dan para aktivisnya menilai PSI akan dirugikan karena presiden tidak bisa menjalankan tugas partainya saat pilkada.

Untuk itu, juru kampanye meminta bantuan Polda Metro Jaya untuk mencari 98 perwakilan Kaisang.

“Kami yakin Polri dengan kemampuan sumber daya manusia, jaringan, dan peralatannya dapat menemukan Kaiseng sehingga dapat menguntungkan semua pihak,” kata Antonius. Mahfud meminta Kaisang muncul

Sementara itu, mantan Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mehfud mengatakan, Kaysang Pangarep harus segera hadir dan menjelaskan tuduhan yang ditujukan kepadanya.

Bahkan, Kaisang pun harus menjelaskan dari mana pembayaran tersebut berasal.

Selasa (9/3/2024), YouTube mengutip ucapan salah satu pejabat Mahfud MD, “Dia perlu jelaskan, maju ke depan, ini yang saya lakukan, biayanya di sini, dan sebagainya.”

Menurut Mahfoud, anak PNS harus berani terbuka.

Terutama dalam hal keuangan dan sumber daya.

“Ini penting, masyarakat harus tahu, karena beliau adalah anak pejabat publik yang berani terbuka,” jelas Mahfoud.

Selain itu, Mahfoud meminta otoritas terkait segera mengklarifikasi apa yang sebenarnya terjadi.

“IRS juga bungkam ya?” kata Mahfoud. Bea Masuk, Bea Cukai dan Tarif. Pada dasarnya, otoritas terkait harus menjelaskannya. Sebuah pertanyaan tentang tanggung jawab moral

Sebelumnya, Indonesian Corruption Watch (ICW) juga menilai Kaysang memiliki kewajiban etis untuk memberikan penjelasan.

Apalagi Kaesang milik keluarga Jokowi.

ICW tidak menampik bahwa Kaesang mempunyai kewajiban hukum untuk memberitahukan kepada KPK segala fasilitas yang diterima.

Namun menurut ICW, kasus tersebut harus dilihat sebagai pendekatan pihak swasta yang mencoba menenangkan pejabat pemerintah melalui keluarganya.

“Apalagi Kaysang merupakan anak Presiden dan saudara dari Wakil Presiden terpilih, sehingga untuk menghindari spekulasi lebih lanjut, Kaysang mempunyai kewajiban moral untuk menjaga nama baik keluarganya,” kata Peneliti ICW Anandiya, Senin. 02/09/2024).

Kaisang mempunyai tugas memberikan penjelasan sama seperti anak pejabat lainnya.

Diki pun meminta KPK tidak segan-segan meminta Kaisang mengklarifikasi masalah tersebut. 

ICW mendorong KPK melakukan upaya identifikasi pihak-pihak yang terlibat, kata Diki.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani / Reynas Abdila / Milani Resti Dilanggi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *