TRIBUNNEWS.COM – Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menegaskan hingga saat ini belum ada pembahasan mengenai masa depan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Dasco, perhatian Prabowo Subianto yang terpilih sebagai Presiden 2024-2029 kini tertuju pada penyusunan program makanan gratis dan susu gratis.
Mengingat program sembako dan susu gratis merupakan janji pemilu yang selalu diusung Prabowo-Gibran hingga saat ini.
Selain merombak program makan siang gratis, Prabowo juga tengah merumuskan program lain yang lebih berkualitas.
“Ya, saya tidak tahu karena tidak ada pembahasan tentang pemerintah.”
“Pak Prabowo saat ini sedang fokus pada perumusan, peninjauan isu makan gratis dan beberapa program penting selama kampanye,” kata Dasco, dilansir Kompas.com.
Lebih lanjut, Dasco menggarisbawahi, sejauh ini belum ada pembahasan mengenai bagaimana isi kabinet, siapa yang akan mengisinya, bahkan berapa jumlah menteri yang ada di kabinet tersebut.
Sebenarnya bagaimana isi kabinetnya, siapa yang masuk kabinet, berapa orang yang masuk kabinet, itu tidak pernah dibahas, kata Dasco.
Sementara itu, partai terus mengupayakan struktur dan penggunaan anggaran terkait makan gratis.
Simulasi dan studi banding masih diperlukan di banyak negara yang berhasil menerapkan program makan siang gratis, kata Dasco.
“Jadi kalau kita bicara soal distribusi, itu termasuk rencana makan siang yang akan dilaksanakan nanti.”
“Dan itu belum pasti, masih diteliti, sedang disimulasikan, dan studi banding juga dilakukan di banyak negara yang berhasil melaksanakan program makan siang,” tambah Dasco. PAN mengaku belum mendengar soal PKB mendapat saham dari 2 menteri
Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay mengaku belum mendengar kabar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan mendapat dua jabatan menteri di kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Saya belum dengar. Karena ini tugas Pak Prabowo,” kata Saleh, Selasa, menanggapi rumor yang beredar soal kuota menteri PKB.
Meski demikian, Salih pun mengaku tak mempermasalahkan jika benar PKB punya jatah 2 menteri di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Saleh mengatakan, penentuan susunan kabinet merupakan hak prerogratif Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Oleh karena itu, Pak Prabowo yang akan memutuskan siapa penggantinya, kata Saleh.
Menurut dia, sudah menjadi tanggung jawab Prabowo untuk menentukan susunan kabinet dan semua partai pendukungnya akan mengikuti jejaknya.
“Contohnya, tidak hanya diambil dari partai-partai yang berkoalisi, tapi mungkin juga dari partai-partai yang sebelumnya berkoalisi lain,” kata Salih.
Mengevaluasi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Saleh menilai sah-sah saja bergabung dengan partai di luar koalisi.
“Dan mungkin itu keinginan Prabowo untuk berusaha mengakomodasi semua pihak semaksimal mungkin.”
“Jadi kita perlu bersatu untuk menjembatani dan mempertahankan perkembangan saat ini,” ujarnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Fersianus Waku) (Kompas.com/Adhyasta Dirgantara)
Baca berita selengkapnya tentang Kabinet Prabowo Gibran.