Jusuf Kalla: Pengusaha Harus Bersikap Optimis namun Tetap Realistis

Laporan reporter Tribunnews.com Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Presiden Indonesia ke-11 dan ke-12, Muhammad Jusuf Kalla, menekankan pentingnya para pelaku usaha untuk bersikap optimis dalam menghadapi tantangan, namun tetap optimis.

“Pengusaha tetap harus realistis dalam berpikir untuk mengembangkan dan mengembangkan usahanya,” kata Jusuf Kalla baru-baru ini di acara tahunan Quorum 3.0 di Jakarta. 

Acara Quorum 3.0 yang diselenggarakan oleh perusahaan keuangan internasional Qverse ini dihadiri oleh para pendiri dan CEO lebih dari 200 brand lokal ternama tanah air.

Dari segi pengembangan usaha, menurut pria berlatar belakang bisnis ini juga harus disesuaikan dengan keadaan perekonomian dan bahkan pertumbuhan perusahaan. 

Init-6 sekaligus pendiri Bukalapak Achmad Zaky memberikan penilaian terhadap perusahaan-perusahaan emerging yang menurutnya bersaing dalam hal pemahaman konsumen lokal.

“Dengan cara ini kita bisa menawarkan produk yang benar-benar dibutuhkan pasar dan menghindari perang harga yang dapat mengabaikan kualitas produk,” ujarnya. 

Zaki mengatakan produk lokal juga memiliki keunggulan dalam hal pengolahan yang cepat.

Namun di sisi lain, dana investasi, penunjang ekosistem terpadu, serta penelitian dan pengembangan masih menjadi hal yang perlu ditingkatkan agar perusahaan-perusahaan emerging di Indonesia dapat terus tumbuh, ”ujarnya.

Dalam sesi panel dengan pemangku kepentingan industri Sigit Djokosoetono, Githa Nafeeza dan Fajrin Rasyid, Gena Bijaksana, CEO Qverse, menekankan pentingnya memahami apa saja faktor kunci untuk menciptakan keberlanjutan bisnis.

Diantaranya adalah memberikan layanan purna jual terbaik dan menciptakan budaya perusahaan yang berinvestasi pada pengembangan sumber daya manusia.

“Kami yakin tahun 2025 masih bisa menjadi tahun yang menjanjikan bagi para pelaku industri dan startup yang fokus menciptakan produk dan layanan pendukung berkualitas tinggi yang mengutamakan kebutuhan dan kenyamanan pelanggan.

“Untuk mencapai dua hal tersebut, budaya perusahaan dan investasi peningkatan sumber daya manusia sangat penting,” ujarnya.

Pak Gena mengatakan, tahun ini kami bertemu dengan 2.000 pengusaha lokal, sehingga tahun depan target kami bisa dua kali lipat.

Selain itu, penutupan wilayah diharapkan tidak hanya di Jabodetabek saja. Medan, Padang, Bali, Jogja, Semarang, Surabaya, Malang, dan Makassar akan dipertimbangkan pada tahun 2025, ujarnya.

Sepanjang tahun ini, Qverse telah bertemu dengan 2.000 startup dan bisnis lokal, memberikan dukungan finansial kepada 107 bisnis, dan meningkatkan pertumbuhan bisnis lokal 6x lipat dari kerja sama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *